Mati Lampu

522 90 20
                                    


"Aish, mati lampu lagi? Gezz" Ten menghentakkan kakinya kesal seraya berjalan menuju jendela, hanya untuk berjaga-jaga apakah hanya rumahnya saja yang tak teraliri listrik.

Namun dugaannya salah, hanya cahaya bulan yang pertama kali menyapa indra penglihatannya.

Ten mengendap-endap ke kamar hyungnya, Taeyong.

"Hyung..." Lirihnya sambil menyembulkan kepalanya ke dalam.

Tak ada sahutan yang membuat Ten merinding sendiri, ditambah lagi eomma dan appanya sedang berada di luar kota.

"Hyung~" rengeknya saat ia merasakan bulu-bulu halusnya berdiri.

"Aaaaaaaaaaappp-" Ten berteriak kencang saat merasakan sepasang lengan melingkar di pinggangnya. Tapi dengan tiba-tiba pula orang itu menyumpal bibir tipisnya.

"Sssttt.. Ini aku..." Bisik Taeyong dengan suara rendah di telinganya.

"Hyung! Kau mengagetkanku!" Pekiknya seraya melepas pelukan hyungnya.

Taeyong yang mendengarnya hanya terkikik geli, ia menuntun adiknya itu menuju ranjangnya.

Taeyong membaringkan tubuhnya di kasurnya, Ten yang meihatnya segera mengikuti hyungnya itu.

"Hyung.." Cicitnya.

"Hm?" Gumam Taeyong.

"Aku takut~" rengek Ten seraya memeluk tubuh hyungnya itu.

Taeyong membalas pelukannya.

Ten terus menggesekkan tubuh mereka. Taeyong hanya mengikuti pergerakan Ten yang kini telah berada di atas tubuhnya.
"Hyung~" rengeknya manja seraya mengendus pipi Taeyong. Lidahnya mulai bermain di pipi tirus hyungnya itu.

"Hyunghhh~" desahnya di depan bibir Taeyong membuat bibir keduanya bersentuhan.

Ten menyusupkan kedua tangannya ke bawah leher Taeyong.

Ten mengecup bibir hyungnya itu kemudian melepasnya, mengecupnya lagi dan melepasnya, dan terus berulang-ulang membuat Taeyong kesal sendiri dan menangkup kedua pipi chubby itu.

Taeyong hanya diam menunggu reaksi adik manisnya itu, Ten yang tak sabar menunggu Taeyong segera melancarkan aksinya.

Saling melumat, menjilat, bertukar saliva mereka lakukan di tengah gelapnya malam.

Tangan nakal Ten bergerak membuka kancing piama Taeyong, tangannya ia biarkan bergerilya di dada hyungnya itu.

Keduanya masih terbuai dengan ciuman -basah- panjang mereka, hingga

*Clik*

Lampu yang menyala membuat Ten menghentikan aksinya, menarik dirinya menjauh dari Taeyong dan tidur membelakangi hyungnya itu.

Taeyong menyeringai dan melingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping Ten.

"Hmm, sepertinya hyung perlu mematikan lampu agar mendapatkan sevice lebih"

END

.

17 April 2014

.

Tolong beri saya semangat seperti 'semangat!'

TAETEN DRABLE & FICLET COLLECTIONWhere stories live. Discover now