"Appa dan eommamu pulang malam ini?" Tanya Taeyong pada adik laki-lakinya, Ten.
"Mereka juga orang tuamu bodoh. Lagipula, kau keberatan aku disini?" tanyanya.
"Hm, kau tau itu" jawab Taeyong membenarkan.
"Kau pikir aku akan pulang setelah kau mengatakan itu? Oh, sayangnya aku masih betah tidur disini, memeluk kakakku tersayang, da-"
"Bercinta dengan kakakku tersayang" sela Ten dengan nada dibuat-buat seperti Ten.
"Cih, kita bahkan melakukannya terakhir kali seminggu yang lalu" dengus Ten seraya merebahkan tubuhnya di samping Taeyong.
"Lalu?" Tanya Taeyong memancing.
"Tak ada. sudahlah, aku mengantuk, aku mau tidur" Ten memiringkan tubuhnya ke arah Taeyong lalu memeluknya dari samping.
"Tak mau memberiku ciuman selamat malam?" Tanya Ten manja seraya mendekatkan wajahnya pada Taeyong.
"Tidak sebelum kau sikat gigimu" Taeyong membuang muka dan berbalik membelakangi Ten.
"Ok, sebentar my baby~"
*
"Perfect" Decaknya seraya mematut pantulan dirinya di cermin.
"Bagaimana kau bisa memiliki wajah manis, sexy, dan cantik dalam waktu bersamaan Ten?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
"Yaampun, menyusahkan saja" gerutu Ten saat matanya menangkap pantulan busa sabun di pelipis kirinya.
Dengan cepat ia menyalakan kran di depannya dan kembali membasuh wajah itu.
Cukup lama hingga ia merasakan sepasang lengan memeluknya dari belakang dan menghimpitnya dengan wastafel di depannya.
Ia mendongak dan mengusap wajah basahnya, mematut piasan sang kakak tercinta yang kini tengah mengendus lehernya.
"Kenapa lama sekali, hm?" Tanya Taeyong dengan bibir yang menempel di leher Ten, membuat Ten mau tak mau merasakan gemuruh lebih.
Ten membalik badannya hingga mereka berhadapan, ia mengalungkan tangannya ke leher Taeyong
"Jadi... Sudah tak sabar, eum?" Godanya sambil memainkan anak rambut Taeyong.
"Kupikir, kita belum pernah melakukan sex di kamar mandi, dan-"
"Kupikir itu tidak buruk" sela Ten.
Taeyong menyeringai mendengarnya, ia menggendong tubuh sang adik dan mendudukkannya di wastafel.
"Bisa kita mulai?" Tanya yang lebih muda seraya menunduk guna mendekatkan wajah mereka.
Alih-alih menjawab, Taeyong malah menyatukan bibir keduanya, melumat bibir itu lembut. Inilah Taeyong, dia sangat jarang melakukan ciuman kasar, karna menurutnya ciuman yang panjang dan lembut itu sangat nikmat. Ck
Ten meremas rambut Taeyong saat ia merasakan tangan Taeyong membuka satu persatu kancing piyamanya.
Taeyong menghentikan aksinya, melepas tautan mereka dan menatap Ten dalam.
"Bagaimana bisa aku melupakan bahwa kau tidak tahan dingin" Ujar Taeyong kemudian menggendong Ten di depannya seperti binatang berkantung.
Ten mempoutkan bibirnya sebal.
Saat sampai di pintu ia sengaja menggesekkan milik mereka berdua.
"Engghh"
"Errnghh"
Erangan mereka keluar bersamaan dengan kekehan dari bibir Taeyong.
"Baiklah jika kau ingin bercinta sampai membiru di sini"
"Lakukan.. Aku benar-benar menginginkanmu"
END
.
29 Desember 2016
YOU ARE READING
TAETEN DRABLE & FICLET COLLECTION
FanfictionTaeten Drable and Ficlet collection . Setiap bagian tidak saling berhubungan.