part 32

5.6K 563 11
                                    

Ting!

Tuan Park segera melambaikan tangannya ketika suara lonceng pintu caffe itu terdengar, seulas senyuman tipis tampak menghiasi bibir tebalnya ketika seseorang yang ia tunggu telah tiba dan duduk di depannya.

"Wahhh,,, Jihoo-ya, kau terlihat semakin muda dan tampan saja, pantas anak-anakmu begitu sempurna,"puji tuan Park membuat tuan Jeon terkekeh pelan.

"Kau ini bisa saja, apa kau sudah menunggu lama Park?,"Tuan Park tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.

"Hahaha tidak, aku baru saja tiba di sini, dan kau langsung datang setelah itu, oh ya, bagaimana keadaan putra bungsumu?,"ucapnya to the point. Raut wajahnya seketika berubah sedih, ia tampak begitu cemas dan khawatir, hal itu membuat tuan Jeon hanya menghela nafasnya panjang lalu tersenyum tipis.

"Jungkookie,,, dia baik-baik saja,"tuan Park menautkan kedua alisnya bingung.

'Baik-baik saja? Bagaimana bisa?,'batinnya.

"Dia sudah sembuh? Wahhh benarkah??,"Tuan Jeon mengangguk pelan mengiyakan.

"Lalu ada dimana dia sekarang?,"Tuan Park seketika menjadi gelisah.

"Jungkookie sedang bersama ibunya,"jawab tuan Jeon membuat tuan Park mulai menyusun rencananya.

"Waahh Jihoo,, aku sangat senang mendengarnya, aku tahu dia memang anak yang kuat haha,, bagaimana jika kita menemuinya sekarang? Aku jadi merindukan anak itu"

***

Taehyung membuka matanya perlahan-lahan,  hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit sebuah ruangan berwarna putih, samar-samar ia juga mendengar suara layar EKG yang berbunyi normal. Taehyung meringis pelan seraya menyentuh kepalanya yang berdenyut sakit, kemudian pandangannya terhenti pada punggung telapak tangannya yang tertempel selang infuse sangat rapi. Taehyung mengernyitkan keningnya heran, sejak kapan ia berada di rumah sakit?

"Oh kau sudah sadar?,"tiba-tiba sebuah suara berat menyadarkan Taehyung dari lamunannya. Seorang pria tinggi berambut pirang berjas putih tampak berjalan menghampiri Taehyung lalu tersenyum tipis. Taehyung menatap pria itu heran.

"Seseorang menemukanmu pingsan di pinggir jalan, dan sekarang kau berada di rumah sakit,"jelas pria itu seolah tahu apa yang ada di dalam fikiran Taehyung.

Taehyung masih terdiam tak menjawab, otaknya tengah berfikir keras sekarang. Bayangan tentang Jungkook yang tiba-tiba menghilang di hadapannya kemarin malam membuat ia begitu tertekan, apakah itu hanya mimpi?

"Siapa namamu? Kau tidak memiliki kartu identitas? Kami tidak bisa menghubungi keluargamu,"dokter berambut pirang itu menghela nafasnya panjang dan menyentuh pundak Taehyung untuk menyadarkan anak itu dari lamunannya. Namun bukan jawaban yang ia dapatkan, melainkan Taehyung tiba-tiba bergerak dan mencabut paksa selang infuse yang terpasang di tangannya, sontak dokter berambut pirang tersebut menahannya.

"Apa yang kau lakukan? Kepalamu sedang terluka, kau harus istirahat beberapa hari di sini,"Taehyung menatap dokter itu dengan tatapan memohon.

"Tapi aku harus pergi, aku harus memastikan sesuatu yang berhubungan dengan hidupku,"Taehyung tak mengindahkan pekikan dokter itu kala ia berhasil keluar dari ruangan emergency tersebut.

***

"Jungkook-ah...,"Youngjo seketika menoleh saat tiba-tiba suara sang ayah menyebutkan nama Jungkook. Pria paruh baya berwajah tampan itu tampak melambaikan tangannya di ikuti oleh seorang pria bertubuh lebih pendek di sampingnya, pria itu menatap Youngjo dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kenapa kau melamun hm? Apa yang sedang putra kesayangan appa ini lihat?,"Tuan Jeon merangkul bahu Youngjo seraya mengikuti arah pandang sang anak yang tertuju pada tuan Park.

Hyung, Gwaenchanna✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang