Mang mengulum senyumnya begitu melihat isi rapotnya. Tidak ada peningkatan dari tahun kemarin, yang ada hanya dua nilai C dan sisanya nilai B. Menurutnya ini sangat sangat buruk.
Apa yang harus Mang katakan ketika teman-temannya membahas nilai besar mereka? Lagi, mengapa hanya nilainya saja yang kecil? Padahal Koya yang sering tertidur di kelas saja mendapat peringkat tertinggi di kelasnya.
Bukannya itu sedikit tidak adil? Padahal Mang paling aktif dan heboh di kelasnya. Bahkan, semua orang menyebut Mang si mood booster yang mampu membuat semua orang tertawa apabila di dekatnya.
"Mang kenapa murung? Biasanya juga ceria" Chimmy duduk di samping Mang sambil meletakan watering can dengan warna favoritnya, apalagi kalau bukan warna kuning.
Sepertinya Chimmy habis menyiram kaktus-kaktus kesayangannya, itu bisa ditebak dari hoodie kuningnya nya yang sedikit kotor oleh noda tanah basah.
Mang berpikir sebentar. Ah Chimmy ada benarnya juga, Mang yang biasanya sangat ceria dan bisa dibilang hyperaktif dalam kondisi apapun berubah menjadi seorang yang pendiam.
"Tidak" jawab Mang cepat. Mang memang tak pandai dalam urusan berbohong.
Merasa ada yang aneh, Chimmy menepuk-nepuk punggung sahabatnya itu sambil menggelengkan kepalanya dengan ekspresi menerawang.
"kamu pasti sedih karena nilaimu ya? Daripada sedih mendingan liat nilai Chimmy saja.. banyak nilai A nya juga lho hehe" kata Chimmy.
Duarrr
Tapi di luar perkiraan, ucapan Chimmy justru membuat Mang sedikit kesal dan kecewa pada sahabatnya.
"CHIMMY TIDAK MENGERTI!!!"
Teriak Mang sambil berlari meninggalkan Chimmy yang terdiam seketika.
"Loh, Mang nya kenapa?" Tanya Rj yang datang dengan membawa berlapis-lapis syal berwarna merah terang kebanggaannya. Sepertinya, syal itu kiriman dari keluarganya di Machu Picchu berkat nilainya yang bagus. Ya walaupun Rj mendapat nilai C di mata pelajaran matematika.
Chimmy menggeleng tidak tahu "nggak tau deh, Mang kaya-nya marah banget sama Chimmy" jawabnya polos. Imut sih, walaupun sedikit menyebalkan.
Okay, kita kembali ke Mang.
Kini, ia sedang mengurung dirinya di kamar sendirian. Meratapi nasibnya.
Entahlah, yang pasti Mang sudah merasa dunianya teramat sangat hancur. Mang merasa keluarganya akan sangat kecewa dengan perolehan nilai Mang yang tidak sesuai dengan ekspetasi mereka.
Seandainya saja Mang jauh lebih giat belajar waktu itu...
Seandainya saja Mang mau meluangkan waktunya untuk menghapal...Ia terus berandai-andai sambil melampiaskan kekesalannya pada bantal. Ini memang bukan Mang yang biasa, entah dikemana kan sifat periangnya.
Tokk tokk
Seseorang mengetuk pintu kamar Mang yang terkunci. Mang pun memutuskan untuk mengabaikannya, hatinya sedang rapuh sekali sehingga ia sudah tidak sanggup menemui siapapun.
Tokk tokk tokk
Tapi ketukan di pintu kamarnya semakin lama semakin keras.
"Siapa sih itu?" Mang lalu mengusap air matanya yang sempat menetes melewati pipi nya.
lalu dengan malas ia berjalan menuju pintu dan membukakan pintu kamarnya yang sengaja ia kunci.
"WAA!"
Mang terkejut begitu melihat seseorang yang dari tadi mengetuk pintu kamar nya. Orang asing yang sama sekali tidak ia kenal. Padahal Mang mengira itu adalah Chimmy, sahabat imutnya yang datang dengan red Velvet cake kesukaan Mang sebagai permintaan maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bt21 Extraordinary✨ (On Revisi)
ФанфикLuar biasa. Satu kata untuk menggambarkan kehidupan ke delapan member Bt21 yang manis-nya mengalahkan rasa cintamu ke doi, lho! >< Ayo rasakan sensasi luar biasanya lewat kumpulan cerita singkat ini!