"Sekalipun setelah kehilangan segalanya,sekalipun yang ada hanya kegelapan semata,tapi bibir harus tetap tersenyum"
...
Bandung,12 Juni 2018
Sepasang gadis remaja sedang duduk saling terdiam di balkon kamar seorang gadis dan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sudah 30 menit keheningan menyelimuti dua orang gadis remaja yang notabenya adalah kakak beradik tersebut.30 menit pun sudah berlalu, akhirnya sang kakak menghela napas panjang.
"Ay..kamu yakin sama keputusan kamu?"tanya sang kakak dengan lirih. Bagaimana pun juga ia sangat mengerti bagaimana keadaan adiknya saat ini.
"Kalo kamu gak yakin,kakak bisa bujuk bunda kok supaya liburan kali ini kita gak usah ikut pergi ngunjungin oma di Lampung,kayak liburan tahun lalu"ucapnya.
"Kita bisa ngunjungin makam ayah aja,terus bisa main ke puncak liat kebun teh nya teteh lia, atau kamu mau main ke transtudio.gak usah ikut ke Lampung ya ay?"
"bunda pasti bisa ngertiin kamu ay,kakak sama bang Arkan juga pasti ngertiin keadaan kamu" tambah sang kakak yang bernama lengkap 'Amanda Kirani Rafiesya' sambil mengelus bahu sang adik yang sedari tadi membungkam mulutnya untuk berbicara.
Athaya Kirana Rafiesya,gadis cantik berumur 16 tahun, berdarah Sunda-Lampung, mempunyai kulit putih agak pucat,rambut hitam sebahu,hidung kecil yang mancung,serta memiliki lensa mata coklat gelap yang kerap disapa 'aya' yang ditanyai oleh kakaknya hanya bisa merenung terdiam.Entah mengapa sekelebat kenangan-kenangan menyakitkan yang terjadi satu tahun lalu muncul tiba-tiba memenuhi isi pikirannya.
Akhirnya sang adik pun hanya bisa menghela napas panjang.sambil memejamkan matanya ia pun menjawab.
"Iya kak,aku yakin." uucapnya menganggukkan kepala nya dengan mantap.
"Walaupun sikap oma udah kayak gitu sama aku,aku tetap kangen kak sama oma,sama sepupu aku yang lain. udah satu tahun kak..." lirih nya.
Amanda pun akhirnya hanya bisa terdiam.Sebelum ia berbicara adiknya pun kembali berbicara.
"Bukannya aku harus minta maaf lagi sama oma kak, walaupun kemungkinan kecil banget oma maafin aku" tambah Athaya sambil tertawa hambar.Amanda tau bahwa di balik tawa palsu tersebut terdapat luka yang mendalam.
"Kalau aja waktu itu ayah gak jemput aku,pasti keadaan nya gak kayak gini kak.Ayah bakal ada disini sama kita,kumpul bareng kita,bisa liat bang Arkan wisuda terus bisa kerumah oma setiap liburan,andai aja.." lirihnya.
Melihat bahu adiknya yang sudah mulai terguncang diiringin isakan tangis yang keluar dari mulutnya Amanda pun langsung merengkuh tubuh adiknya yang rapuh ini.Adiknya yang sekarang beda dengan adiknya yang dulu,tepatnya setelah satu tahun yang lalu.
Dulu,Athaya adalah seorang yang ceria,mudah bergaul, serta aktif dalam organisasi-organisasi di sekolah.Tapi setelah kejadian menyakitkan satu tahun lalu yang merenggut nyawa sang Ayah,semuanya berubah.
Sekarang Athaya hanyalah seorang gadis pendiam berhati beku,sering melamun dengan tatapan kosong, pekerjaannya tiap hari hanya sekolah.setelah pulang sekolah Athaya hanya akan berdiam diri dikamar kecuali jika makan bersama.Itupun Athaya hanya berbicara seperlunya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Teen FictionMungkin,suatu hari nanti kita akan bertemu lagi sebagai tokoh yang berbeda didalam cerita yang terdengar asing. "Kamu tahu mengapa bintang selalu datang malam hari? Karena matahari tak pantas untuknya." "Kau tahu mengapa pelangi selalu datang ketika...