6

365 38 9
                                    

"Dimana dia sekarang? DIMANA?"

Setelah pertemuan dengan Seokjin. Sahabat Yoongi, orang yang ditemui Taehyung di pemakaman. Akhirnya Taehyung mengerti, selama ini bukan hanya dirinya yang menggunakan topeng. Yoongi juga melakukan hal yang sama.

Bodohnya Taehyung baru menyadari itu saat ini. Saat sudah tak ada Yoongi di sampingnya. Lagi. Hanya menangis dan rasa bersalah lah yang bisa dilakukan Taehyung.

Kenapa tak ada penjelasan? Haruskan Taehyung mengaku salah lagi? Kenapa ia tak bertanya? Kenapa ia tak mencoba berbicara?

Kenapa?

Kenapa?


Dan Kenapa? Cobalah bertanya pada Seokjin.

.

.

.

.

"Hiks..." Taehyung sesegukan. "Jeball, katakan dimana dia sekarang..." lirihnya.

"Maaf Taehyung-ah. Sebenarnya kalau bukan karena takdir, kita tidak akan bertemu. Dan kau tak akan mengetahui ini. Ia hanya menceritakan padaku dan aku merasa emosional ketika melihat wajahmu. Aku sudah berjanji padanya untuk tak memberitahu orang lain, tapi janji itu tak berlaku untukmu."

"Hiks... Apa yang dia lakukan sekarang?" tanya Taehyung.

"Maaf Taehyung-ah, aku tak bisa memberitahu lebih banyak. Carilah dia sendiri." jawab Seokjin.

"Apa aku harus ke rumahnya?"

"Cih." Seokjin tersenyum sambil menepuk pundak Taehyung. "Kau juga bahkan tak tahu kalau dia sudah menjual semua hartanya?"

"A-Apa?" Taehyung terkejut. "Me-Menjual?"

"Ya. Mobil ia jual sehari sebelum kalian ke sekolah untuk meminta maaf kepada kepala sekolah. Dan rumahnya ia gadaikan untuk membelikanmu ayam goreng kesukaanmu setiap hari. Dan kini rumah itu sudah disita karena tak ada pengembalian dari Yoongi. Sekitar dua hari setelah kepergianmu."

Taehyung merasa tertusuk di bagian paling rawan. Hatinya rasanya sakit.

"Sekarang dia hidup sendiri. Padahal ia sedang sangat membutuhkan seseorang disampingnya."

Air mata Taehyung akhirnya jatuh dengan bebasnya. Tak ada lagi kolam, danau atau becek yang siap menampung airmata itu. Airmata itu sekarang membekas di pipi, melewati dagu dan jatuh bebas di dadanya. Tempat dimana ia merasakan sakit.

"Tolong katakan dimana dia."

Seokjin kemudian tersenyum, entah yang keberapa kalinya. "Kalau kalian dikehendaki untuk bersama, kau akan menemuinya. Tapi jika tidak, ia hanya akan menjadi kenangan pahit untukmu, begitupun untuk dirinya."

.

*

Taehyung sebenarnya tidak tahu harus berbuat apa, harus menuju kemana. Yang ia tau saat ini adalah mencari Yoongi dimana saja ia berada. Hal pertama yang ia lakukan, yaitu menuju rumah Yoongi. Rumah dimana dulu ia tinggal bersama Yoongi dan memperlakukan Yoongi seperti seorang budak.

Tuk Tuk Tuk.

Taehyung mengetuk pintu kayu besar itu. Sekitar lima belas menit iya berada disana, seseorang akhirnya bersuara dari sudut lain. Itu tetangga.

"Orangnya sedang bekerja." katanya.

Taehyung yang terkaget kemudian dengan sigap membungkukkan tubuhnya memberi salam. "Apa pemilik rumah ini masih orang yang dulu?" tanya Taehyung.

"Ah, yang kau maksud Dokter itu?"

Taehyung menggeleng kuat sambil tersenyum.

"Dokter itu sekarang sedang di rumah sakit. Dia sudah lama menjual rumah itu."

"Ah, bekerja?" tanya Taehyung.

"Tidak. Dia ditemukan pingsan di rumah itu. Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit dan menjual semua barang-barang di dalam rumahnya untuk pengobatan. Katanya dia mengidap penyakit mematikan."

Pertahanan Taehyung kembali goyah bersamaan dengan berakhirnya penjelasan sang tetangga. Benar, dunia kejam pada Yoongi. Bahkan Taehyung yang seharusnya tau mengenai keadaan Yoongi menjadi buta dan tuli tersumbat egonya. Bagaimana kalau terjadi apa-apa pada Yoongi? Salah siapa? Taehyung.

.

.

.

.

Langkahnya berat memasuki gedung rumah sakit. Tak ada yang memberitahunya kalau di rumah sakit ini Yoongi berada, entah kenapa dirinya yakin disinilah ia bisa melihat Yoongi.

"Permisi. Ada yang bisa kami bantu?"

Hingga sebuah suara mengejutkannya, tatapan Taehyung masih saja kosong. Ia baru kembali ke alam sadarnya, dan dirinya kini berada di sebuah gedung besar berwarna putih dengan satu orang wanita yang terus tersenyum padanya.

Wanita yang sama ia temui ketika ia mengetahui kebenaran tentang kematian kedua orangtuanya. Bukan, melainkan kejanggalan atas kejadian itu.

"Saya ingin bertemu dengan Dokter Yoongi. Min Yoongi." ucap Taehyung.

Seketika saja, ekspressi wajah sang resepsionist akhirnya berubah. Menyadari itu, Taehyung akhirnya menyerah dan tak bisa berharap banyak pada jawaban sang resepsionist berikutnya.

"Oh, Dokter atas nama Min Yoongi tak lagi terdaftar disini. Begitupun dengan pasien, disini tak ada nama pasien dengan nama itu."

Itu pasti jawabannya. Ketikapun Yoongi berada di satu gedung ini, diantara tigapuluh dua lantai, kurang lebih lima ratus ruang rawat, dua kamar intensiv, sepuluh kamar operasi dan satu kantin, Yoongi pasti akan merencanakan hal ini. 'Jangan beritahu siapapun kalau aku disini ketika ada yang mencari'.

Mungkin itu hal tak penting bagi kemanajemenan rumah sakit sebesar ini. Entah Taehyung hanya yakin, Yoongi sengaja menjauhinya dan membuatnya lebih merasa berdosa.

Taehyung akhirnya berbalik, melangkahkan kakinya menuju keluar. Memeriksa gedung ini? Mustahil.

Menyerah? Entah, hanya Taehyung yang tahu.

Sert.

Taehyung memilih menjatuhkan dirinya dengan lutut yang menumpu pada tanah. Menangis disana, membuat jejak baru untuk airmatanya, menumpahkan semuanya.

"Aaaaakkkkkkkhhhhhhhhh...." teriaknya.

Dua puluh tiga lantai? Heh, hanya dari lantai dua, Seokjin menyaksikan itu. Melalui dinding kaca tembus pandang, dipeganyinya erat kedua pedal kursi roda yang sedang ditumpangi seseorang tersebut.

"Apa aku harus kembali ke kamar?" tanya sang penumpang.

"Ah, Ne. Kaja." jawab Seokjin.






TBC...
Karena lama berhenti, aku up 2 chapter. Dan mungkin kedepannya bakal lama up lagi, soalnya author di kampung halaman, jaringan lemot total.

Stay support yah. Hehe

Maaf kalau jelek.

Voment yah, terimakasih sudah mampir ❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Cause My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang