5

229 29 0
                                    

Yoongi baru saja membasuh wajahnya. Ditatapinya bayangan dirinya sendiri melalui refleksi cermin. Seperti dilihat, makin hari, dirinya makin terlihat pucat. Entahlah Yoongi tak ingin berfikiran negatif.

Setelah pulang dari sekolah Taehyung, Yoongi memutuskan untuk sedikit beristirahat sebelum kembali ke kegiatannya, yaitu bekerja.

Tapi, ketika hendak keluar rumah, ia berpapasan dengan Taehyung.

"Taehyung-ah..." sapa Yoongi.

Tak ada balasan dari Taehyung. Bahkan untuk menoleh sedikit saja, dirinya seperti tak ada niatan. Yoongi akhirnya memutuskan untuk mengejar Taehyung.

Sert.

Lengan Taehyung ditahan kuat oleh Yoongi. Namun, Taehyung berusaha untuk tetap terlepas.

"Tae..."

"Diam kau pembunuh tak bertanggungjawab." bentak Taehyung dengan telunjuk yang ia hadapkan persis didepan wajah Yoongi. Lengkap dengan tatapan khas orang dengan emosi yang tinggi.

"Kau..."

Bugh.

Satu pukulan melayang ke arah Yoongi. "Orangtuaku mati akibat kecelakaan? Huh!  Benarkah? Cuihh..."

Hanya diam. Hanya itu yang bisa dilakukan Yoongi sambil menatap dengan dalam punggung Taehyung yang sedang menjauh.

Sakit pukulan yang Taehyung berikan. Tapi ada lagi yang lebih sakit saat ini. Kepalanya rasanya mau pecah. Dan bisa Yoongi rasakan, sesuatu seperti cairan menetes di hidungnya. Dengan cepat ia menuju kamar mandi untuk mencuci kembali wajahnya.

.

.

.

.

Hari itu, Taehyung akhirnya memutuskan untuk menyerah. Terlalu banyak rasa sakit ia rasakan ketika bersama Yoongi. Ia mengaku kalah bersembunyi di balik topeng dengan cara hidup bersama dan melihat wajah Yoongi yang seolah tak bersalah.

Taehyung, anak SMA berotak labil, berfikiran polos itu akhirnya menutup semuanya. Niat untuk membalas dendam ia tarik dan memilih melupakan semua. Menerima kenyataan bahwa Dokter itu tak akan pernah mengakui kesalahannya sebagai pembunuh orangtuanya.

*

Menyesali semuanya. Hanya itu yang bisa Yoongi lakukan. Bukan karena kepergian Taehyung, tapi Yoongi menyesali semuanya, termasuk pilihan dirinya untuk tetap hidup, ia menyesali itu.

Kini, ia kembali di kehidupannya yang dahulu. Hidup sendiri, memulai semuanya dari awal, sama seperti waktu seluruh keluarganya meninggalkannya, dan ia harus memulai dari awal kisah hidupnya.

*

Taehyung berjalan dalam diam. Hanya taman kota yang memiliki air mancur yang ia tuju saat ini. Terus menangis sambil membawa tas berisi pakaiannya, ia akhirnya memilih kembali ke kediamannya. Juga, memulai hidupnya, tanpa siapa-siapa, hanya seorang diri.

Alih-alih kembali bersekolah, Taehyung ingin belajar mandiri dengan mencari pekerjaan. Pekerjaan apapun itu, ia lakukan asal dirinya bisa hidup.

"Ini gajimu." kata pemilik toko.

"Yak! Apa anda sedang menipuku? Gaji seperti ini cukup untuk apa?" bentak Taehyung.

"Hei anak muda, kau baru bekerja? Ini adalah standar gaji untuk pekerja harian. Lagian kau ini masih siswa. Aissh makanya aku malas menerimamu. Ambil ini dan jangan kembali lagi besok."

'Cause My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang