👑 Complicated 👑

6K 914 125
                                    


Sebenarnya bagaimana hubungan antara Naeun, Kun dan Winwin?

Jadi Kun dan Winwin bertemu saat keduanya kuliah di Korea. Kun dapat beasiswa di sini, sedangkan Winwin ingin mempelajari budaya Korea untuk keperluan kerajaan nantinya.

Hingga Naeun bertemu keduanya. Singkat cerita gadis itu dan Kun memutuskan berpacaran. Sampai sekarang.

Sayangnya sebagai pacar, Kun tidak bisa memberikan kenangan pada Naeun. Dia sibuk bekerja dan belajar. Jadilah Kun suka meminta bantuan Winwin untuk menemani Naeun kemanapun dia ingin pergi.

Naeun pacaran dengan Kun, tapi kencannya bersama Winwin. Tidak heran jika orang-orang lebih menganggap kalau yang pacaran itu Naeun dan Winwin.

Winwin tidak keberatan. Entah karena dia kelewat baik atau malah terlalu polos. Dan Winwin pun tidak heran jika Kun dan Naeun mengumbar kemesraan mereka di depan matanya.

Itu hal biasa.











"Jadi itu semua benar?"

Naeun mendengus kesal. "Kan sudah kubilang tadi! Kau malah tidak percaya."

"Maaf, kukira kau sedang bercanda." Kekeh Kun. "Lalu sekarang bagaimana?" Dia bertanya pada Winwin. Yang sebenarnya tidak ada gunanya. Karena pasti Winwin juga tidak tahu harus berbuat apa.

"Semalam aku bicara lagi pada Ibu." Ucap Winwin. "Aku bilang Naeun sudah punya pacar jadi perjodohan ini akan sia-sia."

"Lalu?" Tanya Naeun antusias. "Apa dia berubah pikiran?"

"Dia bilang keputusannya sudah mutlak. Wasiat tetap harus dijalankan."

Kepala Naeun terkulai ke meja, lalu mengerang kesal. "Kuuun lakukan sesuatu!" Teriaknya.

Yang ditanya diam saja, lebih ke berpikir. Kemudian dia menatap Winwin. "Lalu kapan rencana perjodohan ini?"

"Tiga bulan lagi. Ibu bilang kami bisa pendekatan dulu."

Naeun mengangkat kepalanya. "Pendekatan apanya? Aku sudah begitu dekat denganmu sampai aku bosan." Kemudian gadis itu berpaling pada Kun. "Sayaaang, kau harus menolongku! Apa kau rela melihatku menikah dengan temanmu sendiri, hmmmm? Tidak, kan? Tidak, kan?"

"Susah juga." Gumam Kun. "Aku tidak pernah belajar bagaimana cara mengatasi situasi semacam ini."

"Ah! Aku punya ide!"

"Apa?"





















"Kita bilang saja kalau aku hamil anakmu, Kun!"

"Heey!"

"Kau tidak waras, ya?" Sambung Winwin.



"Kenapaa? Jika begitu nanti sang ratu akan mempertimbangkan niatnya. Dia tidak mungkin akan menikahkan pangeran dengan sembarang wanita, kan? Apalagi dengan wanita yang hamil di luar nilah!"

"Iya, lalu reputasimu juga akan hancur setelahnya." Balas Kun.









Naeun kembali merengut. Padahal menurutnya itu ide bagus. "Lalu bagaimanaaa? Coba pikirkan sesuatu!"

Kun terlihat berpikir. Tapi kemudian dia memasang wajah lelah. "Kita akan pikirkan nanti lagi. Otakku rasanya membeku. Sudah dua hari aku belajar non-stop."

"Aduuuh kasihan sekali pacarku ini. Yang mana yang sakit?" Sahut Naeun sambil memijat-mijat pelipis Kun.

"Heey. Bisa tidak jangan di depanku?" Protes Winwin saat kedua sejoli itu kembali bermesraan. Yang hanya dibalas tatapan tajam Naeun.

Tanpa memperdulikan Winwin, Naeun menoleh pada pacarnya lagi. "Kun sayang, kau tahu caranya agar otakmu mencair kembali?"

"Hm? Bagaimana?"

"Pergi jalan-jalan, yuk. Antarkan aku ke mall. Ya? Ya ya ya?"

Mendengar itu Kun menarik tangannya dari genggaman Naeun dan memandangnya dengan tatapan memohon. "Naeun, ah...hari ini aku tidak bisa kemana-mana. Lusa aku ada tes TOEFL. Harus begadang."

"Lagi?? Kau sudah belajar seminggu penuh, Kun! Lalu waktu denganku kapan?"

Mata Kun menemukan Winwin yang membaca majalah tanpa minat. "Bagaimana jika kau pergi bersama Winwin? Dia akan menemanimu, bukan begitu Win?"

"Yaaa Kuun!"

"Kau mau ke mall? Aku juga mau ke sana." Kata Winwin, membuat Naeun menoleh.

Mata Naeun memandang Kun dan Winwin bimbang. Kemudian dia hanya bisa menghela napas. Lalu bangkit dari duduknya dengan kesal.

Melihat Naeun kembali ngambek membuat Kun ikut berdiri. Dia menangkup kedua pipi Naeun. "Maaf, ya. Setelah tes itu aku janji akan menemanimu seharian. Jangan ngambek, ya?" Katanya, diakhiri dengan kecupan ringan di bibir Naeun. Membust gadis itu tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Janji?"

Kun mengangguk, kemudian mengusak rambut gadisnya. "Sana berangkat bersama Winwin. Bilang saja kau mau apa. Dia akan membelikannya. Dia kan pangeran. Uangnya tidak akan habis sampai tujuh turunan."

"Iya, iya. Nona Naeun kau mau apa? Istana? Akan kuberikan satu untukmu." Sahut Winwin sarkas.

Kun dan Naeun hanya terkekeh.

"Kalau begitu aku pergi. Jaga dirimu. Jangan lupa makan."

"Euuung. Aku mengerti."

"Wingkoo ayo berangkat!"






Winwin yang sudah sampai di depan pintu terkejut ketika Naeun sudah menghampirinya, lalu dengan entengnya gadis itu mengampit lengan Winwin.

Dan jangan lupakan senyum di wajah Naeun. Winwin tahu senyum itu ditujukan untuk Kun. Tapi begitu saja sudah cukup untuk Winwin.

Memangnya ada apa dengan Winwin?











TBC

ketika kamu pacar Kun tapi tiap kencan jalannya sama Winwin
-jomblo can't relate-




pilih dipeluk siapa?

pilih dipeluk siapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

btw percakapan pura2 hamil diambil dari ide reader di chapter sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


btw percakapan pura2 hamil diambil dari ide reader di chapter sebelumnya.makasih ya kamu, celetukannya kubuat dialog hihihi





-cizeukeikeu

Prince Winwin [Winwin NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang