👑 Rose and Sunflower? 👑

1.9K 252 38
                                    

"Jerman??"

Mingyu menumpahkan minuman ke bajunya, yang langsung mendapat lirikan dari Nami. "Mingyu, kau jorok sekali!"

"Jaehyun mengagetkanku!" Balas Mingyu tidak mau disalahkan. "Kenapa teriak begitu, hah?" serunya kesal pada Jaehyun.

"Ya! Jurusan mereka akan melakukan kunjungan ke Jerman! Apa itu terdengar masuk akal? Jurusan kita saja paling jauh ke Busan. Waah aku jadi ingin pindah jurusan."

Woori menggaet lengan Jaehyun. "Pasti menyenangkan jika kita satu jurusan. Setiap hari bisa bertemu terus."

Jaehyun tersenyum manis seraya mengusak rambut Woori. "Euuung. Kita akan satu kelompok, pulang bersama, belajar bersama, kalau terlalu larut aku akan menginap di tempatmu."

"Hey, Jung Jaehyun! Jangan mengajari Woori macam-macam, ya!"

"AKH!" Ringis Jaehyun ketika mendapat pukulan dari Nami.

"Memang kenapa? Bukankah aku juga suka menginap di tempatmu?" Sambung Mingyu polos.

"Tuh kan!!" Seru Jaehyun.

Wajah Nami langsung memerah. "Diam, bodoh!"

"Eh, ngomong-ngomong aku juga heran kenapa tiba-tiba kita ke Jerman." Sahut Woori. "Kepala jurusan memang terkenal loyal, tapi untuk ke Jerman rasanya agak.."

Nami mencondongkan tubuh. "Gosip yang aku dengar ada yang membiayai perjalanan ini."

"Siapa?"

"Si pangeran."

"Maksudmu Winwin??"

"Benarkah Winwin yang mendanai semuanya?"

"Eung. Tanya saja Naeun. Iya, kan Naeun?"

Yang ditanya sedang tidak fokus. Matanya menerawang ke depan sementara tangannya mengaduk-aduk pastanya tanpa minat. Setelah siku Nami menggoyangkannya, barulah kesadarannya kembali. Dia mengerjap dan menemukan empat pasang mata menatapnya, menunggu jawaban. Naeun masih tidak mengerti dan menoleh pada Nami yang duduk di sebelahnya.

"A..apa?"

"Winwin! Benar, kan dia yang membiayai perjalanan kita ke Jerman nanti?"

Sesaat pikiran Naeun masih mengawang, lalu mulai mengerti apa yang dibicarakan. "Ah, iya. Benar."

"Ada angin apa dia melakukannya? Jangan bilang sebenarnya dia ingin pergi bersamamu tapi mencari kamuflase dengan mengajak satu jurusan. Woah, level pendekatan seorang pangeran beda jauh ya." Sarkas Mingyu.

"Sepertinya bukan. Jika Winwin ingin melakukannya dia akan mengajak Naeun jalan berdua tanpa perlu kamuflase." Lanjut Woori.

"Tapi mungkin saja sekarang Winwin tidak bisa melakukannya. Kau lupa jika hubungan Naeun dan Kun sekarang lebih kuat?"

"Benar juga." Gumam Woori. "Lalu kenapa, Naeun ah?"

Lag-lagi semua mata menatap Naeun. "Eh, itu..."

Apa Naeun jujur saja tentang tujuan utama Winwin membiayai perjalanan ke Jerman ini? Tapi nanti mereka akan menuntut penjelasan lebih rinci. Lagipula ini masalah internal kerajaan, Naeun tidak boleh asal menyebarkannya. Akhirnya dia menggeleng.

"Aku juga tidak tahu. Dia bilang hanya sedang ingin." Jawab Naeun seadanya. Mengundang helaan napas dari audiens yang menunggu. Jawaban Naeun tentu tidak memuaskan pertanyaan mereka. Biarlah, Naeun dan Winwin akan menyelesaikannya sendiri nanti.




****




"Ini."

"Terima kasih." Kata Naeun sambil menerima es krim dari Kun.

Prince Winwin [Winwin NCT + OC] ✔ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang