Chap 3

42 6 6
                                    

Happy Reading🌼
.
.
.

"Oke-oke akan appa katakan. Jadi........ kami ingin dirimu......... Kami ingin men-....jodohkan mu sayang dengan anak sahabat appa" ucap Ayahku sedikit ragu.

"A-apa?!!" seruku tak percaya.

"Iya sayang kami ingin menjodohkanmu dengan anak sahabat appa. Ini memang sudah keinginan kami berdua dan keluarga sahabat appa untuk menikahkan dirimu dan putranya. Kami sudah lama merencanakannya mijoo-ya" ucap Ayahku, terbesit sedikit nada memohon disitu.

"Iyaa.... Tapi appa dan eomma tidak pernah membicarakan hal ini sedikit pun padaku! Ini terlalu tiba-tiba!" ucapku dengan raut wajah hampir menangis. Aku memang tidak habis fikir dengan ini semua. Dijodohkan?!! Tchh!! Konyol sekali.

"Maafkan kami karena memintamu melakukan ini tiba-tiba" ujar Ayahku merasa bersalah. "Sebenarnya ada alasan kenapa kami membicarakan hal ini lebih cepat dari yang direncanakan. Kau akan tahu nantinya sayang" lanjut Ayahku kembali. Aku benar-benar dibuat semakin bingung dengan perkataan Ayah😫.

"Apa itu appa? Tolong katakan alasannya sekarang padaku!" desakku pada Ayah.

"Tidak mijoo-ya. Kau akan tahu nanti. Sekarang sebaiknya kau bersiap-siap. Karena malam ini kita akan mengadakan makan malam dengan mereka utk membicarakan perihal perjodohanmu" ujar Ayah yg membuatku kembali syokk.

"Tidak appa!! Aku tidak mau!!!" tolakku keras.

"Mijoo-ya, eomma mohon utk malam ini saja. Kami merasa sangat tidak enak jika harus membatalkannya" mohon ibuku memelas. Ibuku yg sedari tadi hanya diam, sekarang mulai membuka suaranya, memohon.

"Iya sayang, kita temui saja dulu mereka, hmm? Kami sudah berjanji. Akan sangat tidak sopan jika kita membatalkannya begitu saja" ucap Ayahku lagi, kali ini terang-terangan memohon.

"Tidak appa! Aku tidak bisa. Aku tidak mau!!".

"Mijoo-ya jeballl...." ibuku memohon kembali sembari mengenggam tanganku. Jika sudah begini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Mereka berdua memohon padaku. Melihat itu aku menjadi tidak tega pada orangtuaku. YaAmpun, situasi macam apa ini, arrghhh!! Batinku frustasi.

Setelah lama berkutat dengan fikiranku. Akhirnya dengan helaan nafas dalam......
"Baiklah" kataku mengiyakan. Meski dengan terpaksa.

Seketika wajah kedua orangtua ku langsung berubah. Mereka tersenyum lega.
"Kau mau mijoo-ya? Kau mau datang ke makan malam itu?? Tanya ibuku berbinar.

Aku pun mengangguk. Sungguh melihat mereka tersenyum bahagia seperti itu, membuatku merasakan kebahagian yg jauh lebih besar dari apa yg mereka rasakan. Aku juga berfikir selama ini mereka tidak pernah menuntut ataupun meminta apa-apa dariku. Bahkan mereka yg selalu melakukan apapun yg aku minta, mereka selalu memenuhi keinginanku. Jadi, mungkin inilah waktunya aku membalas perlakuan mereka selama ini padaku.

~Jungkook POV~

Tok...tok...tok...

"Kook-ah kau di dalam?"
"Ne. Masuklah eomma pintunya tidak dikunci.

Ibuku membuka pintu dan berjalan menghampiriku di kasur yg sedang bermain game di ponsel.
"Kook-ah, kau malam ini tidak ada kegiatan kan?" tanya ibuku.

Love You So BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang