Happy Reading🌼
.
.
."Aku tidak bis--....."
"Aku menerimanya. Aku menerima perjodohan ini." ucap Jungkook tegas.
"M-mwooo??!!" mataku terbelalak kaget seperti akan keluar dari tempatnya mendengar perkataan gila Jungkook.
Apa dia bilang tadi?! Apa ini yg rencana yg dia katakan utk membatalkan perjodohan bodoh itu?!! Hahh! Dia sudah gila atau apa?!! Emosiku meluap-luap tertahan didalam. Ingin sekali aku mengeluarkannya sekarang juga dengan umpatan-umpatan kejiku padanya. Tapi aku tahu tempat, ada orang tua di sini. Dan itu akan sangat tidak sopan jika aku melakukannya.
"Wah benarkah Jungkook-ah? Kau menyetujui perjodohan ini?" Tanya eommaku memastikan.
Aku melihatnya menghela nafas dalam, sebelum ia menjawab....
"Ne benar bibi." jawabnya lagi.
Tampak sekali raut kebahagian terpancar pada wajah kedua orang tua kami. Terlebih pada eomma Jungkook, beliau sangat bahagia sekali mendengar anaknya menyetujui perjodohan ini. Bahkan beliau hampir menitikkan airmatanya saking bahagianya.
"Gomawo Kook-ah" ucap appa Jungkook pada anaknya.
"Gomawo sayang. Jeongmal gomawo" ucap eommanya sambil mengusap-usap lembut punggung tangan Jungkook.
"Bagaimana denganmu Mijoo-ya kau juga menyetujuinya kan?". Kini giliran appaku yg menuntut jawaban dariku.
Apa yg harus aku jawab?! Aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak mau perjodohan ini! Huaaa!😭 Batinku menangis-nangis.
"A-aku ti-tidak bis--....."
"Kami sepertinya harus membicarakan ini terlebih dahulu. Kami permisi sebentar." ucapnya berlalu sambil menarikku keluar.
Lagi-lagi dia memotong perkataanku. Bahkan dia menyeretku agar mengikutinya keluar. Benar-benar tidak berperasaan pria gila itu!
Dia membawaku ke halaman belakang restoran. Sedari tadi aku sudah meronta-ronta agar dia melepaskan cengkramannya di pergelangan tanganku. Tapi dia tidak menghiraukan. Dan saat ku rasa langkahnya mulai berhenti. Langsung saja ku hentakkan kasar tanganku sehingga cengkramannya terlepas.
"Ini sakit, bodoh!!" teriakku padanya sambil memegang pergelangan tanganku.
Mendengar aku berteriak, dia membalikkan tubuhnya yg tadi membelakangiku.
"Kau harus menerima perjodohan itu" ucapnya dingin dan tajam. Seperti tidak ingin ada penolakan utk perkataannya barusan.
"Kau gila haa!! Bukankah kita sudah merencanakannya kemarin. Apa ini rencana yg kau maksud utk membatalkan perjodohan itu haa!!!"
Aku benar-benar frustasi dibuatnya. Bukankah kemarin dia yg meminta kami melakukan apapun utk membatalkan perjodohan itu. Tapi sekarang apa ini? Bahkan dengan mudahnya dia menerima.
"Kau kira aku senang melakukan ini haa!! Aku terpaksa melakukannya!!" bentaknya padaku.
"Lantas jika terpaksa kenapa kau masih mau melakukannya?! Kenapa?!!!" emosiku naik, mataku memerah hampir ingin menangis menahan amarahku.
Dia terdiam. Seperti enggan utk mengatakan alasannya padaku.
"Katakan kenapa?!!! Katakan brengs-...."
"Eommaku sakit!!!" teriaknya memotong perkataanku (lagi).
"Eommaku sedang sakit sekarang. Ini kulakukan semata-mata hanya untuknya. Berharap dengan aku menuruti permintaannya ini, eommaku dapat segera sembuh." lanjutnya menjelaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love You So Bad
FanfictionKisah cinta antara dua insan yg saling membenci awalnya namun berakhir dengan saling mencintai. Bahkan sangat mencintai sampai tidak ada siapapun atau apapun yang dapat memisahkan mereka berdua. Ga pande buat prolog akumah😅 Penasaran?? Cuss langsun...