sepi.
kafe sunyi.
tiada kereta melewati Stesen Pak Muthu,
cuma aku, dia & tukang kopi
berzikir tentang waktu.jika janji, paksi bumi berputar,
waktu, paksi putarnya bola penaku
& kesepian,
kertas kosong dari tuhan,
tanpa muka,
tiada dupa rupa.hanya kematian jalan untuk terus hidup,
baik di Soviet, atau di syurga
jadi turunkan penamu, perempuan.
berhenti menulis.
biar waktu terhenti dalam fiksi,
berjalan saat kita berintuisi.hampiri aku,
hentikan bola penaku,
biar fiksi peribadiku
lekas berzikir mencari hujung,
lalu mencari mula penuh rakusKafe Sastra
9 Mei. 9.20pm
YOU ARE READING
FINDING ANISSA
Poetry*Dari kotak "puisi-of-the-day" Kafe Sastra, di sebuah kota metropolis muda. Satu-satunya kafe 24-jam yang terselit buku Bukowski & Tan Malaka di raknya, selain menyediakan kopi minimalis*