kuingin benar kenali kesendirianku
kota lamaku sesak,
tiada langit muat kujunjung
tiada tanah luas kupijak,
tiada ruang mandiri,
merdeka kan terbatal kelak
tapi,
tiada ekspresso pagi ini,
egoku lebih terbuka menadah embun,
peluh tuhan meneduhkan
tak terbanding asaku.
tuhan,
belai aku sekali lagi.jika benar kesunyian
tak berangka nol,
hitung luas jiwaku.
huni aku
orde baru jiwaku
butuh arsitekturmu,
kanlancar gencatan pena,
kurangka pertemuan tanpa beban kata,
& kanun bebas bercinta.
YOU ARE READING
FINDING ANISSA
Poetry*Dari kotak "puisi-of-the-day" Kafe Sastra, di sebuah kota metropolis muda. Satu-satunya kafe 24-jam yang terselit buku Bukowski & Tan Malaka di raknya, selain menyediakan kopi minimalis*