KUNTI BELLS # EPS 06

125 14 3
                                    

Kuburan Cina.

Lolongan anjing menggema di keheningan malam. Mengaung panjang lalu sayup dan menghilang. Suasana kembali sunyi hingga suara angin pun terdengar.

- Crak! Crak! Crak ...

Suara pacul menetak tanah yang basah oleh embun, memecah kesunyian.

"Jo, kamu yakin kita bakal kaya?" tanya Kardi yang sedang memacul pada temannya, Paijo.

"Ya namanya juga nyoba," jawab Paijo teman Kardi.

"Jo, kalau kita kaya gini tapi tetap miskin, bahaya, Jo."

"Kok bahaya?" Kardi jadi bingung dengan pernyataan Paijo.

"Musrik, Di," kata Paijo.

"Bentar ...." Kardi mengambil smartphone dan memasang musik. Lagu lagi syantik pun mengalun mengisi kesunyian kuburan cina.

"Eeeh, berisik, Di! Matiin!"

"Katanya tadi musik."

"Musrik, Kardiiii!!! Bukan musik!" Paijo langsung teriak.

"Oooh, musrik. Emang kenapa, gitu?" tanya Kardi sambil mematikan hapenya.

"Ya lo bayangin aja, pas hidup susah dan miskin, pas mati masuk neraka!"

- Dooo ... reeee ... miiii ... faaaa ... soool ... laaa .... siiii ... dooo!

"Kardi! Matiin hapenya!"

"Bukan saya, jo! Jooo, itu suara apa?" tanya Kardi dan menghentikan kegiatannya.

"Ng-nggak tahu, Di ... aduh merinding gue." Kata Paijo.

"Pu-pulang, yu," ajak Kardi.

"Nggak! Pokoknya kita harus berhasil ngegali kuburan ini! Hartanya banyak, Jo!"

- Oood ... eeer ... iiim ... aaaf ... looos-

- SALAAAH!!! AAARGH!!!

"Kabur!" mendengar suara teriakan yang terakhir, kontan Paijo dan Kardi langsung lari ketakutan.

Di bawah tanah dari Pekuburan Cina, tepatnya di bawah alam kubur. Tampak Tuyul sedang teriak-teriak frustasi.

"Bodo, ah! Belajar sendiri!"

"Iiih, Tuyuuul, jangan pake marah-marah," kata Kunti.

"Gimana gue nggak marah, kuntiii! Di balik tuh jadi gini, Doo, Sii, Laa, Sool, Faa, Mii, Ree, Doo! Gitu!"

"Ya tinggal kasih tahu aja, nggak usah pake urat."

"GUE LATIH ELO UDAH 5 JAM! DOREMI AJA NGGAK KELAR-KELAR!"

"Gue udah bisa kok. Nih, Do Re Mi Fa Sol La Si Dooo," kata Kunti dengan nada naik.

"Nah! Sekarang dibalik! Tapi kaya gue, bukan Do jadi Od!"

"Bisa, Do Re Mi Fa Sol La Si Dooo," kata Kunti dengan nada turun.

"BODO AMAAAT!" kata Tuyul sambil berbalik mau pergi.

Kunti langsung menarik tangan Tuyul keras-keras sambil memelas, "Tuyuuul! Besok Lina mau denger vokal gue. Kalau suara gue jelek, nanti gue langsung dipecat! Tolongin gue dooong!" seru Kunti sambil terus menarik tangan Tuyul dengan keras. Alhasil tangan Tuyul lepas.

"Balikin tangan gue!" seru Tuyul sambil merebut tangannya yang lepas dengan tangan satu lagi lalu menempelkan kembali ke tubuhnya.

"Gue capek lo nggak pernah paham tangga nada. Padahal itu dasar untuk bernyanyi," kata Tuyul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KUNTI BELLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang