dasar pencuri!!!

1 0 0
                                    

Senangnya bisa liburan ke pantai, apalagi penginapannya bisa jauhan sama pengurus OSIS dan guru, jadi kami bisa nyanyi kenceng - kenceng atau melakukan hal - hal kocak lainnya.

Dasar si Ucup gila, ada - ada aja kelakuannya yang bikin sakit perut. Gaya nyanyinya itu lho kocak banget. Mungkin kalo dia ikut Indonesian Idol bakalan diusir duluan ama panitianya. Hahahhaaaa.

Pagi ini jadwal kami untuk acara bebas, setelah kemarin dengan kegiatan yang seabrek, ada lomba, pelepasan penyu kelaut, reboisasi hutan mangrove. Pokoknya padet banget, nah ini saatnya relaksasi.

Kami berempat memutuskan untuk berenang ke pantai, rencana ini sudah kami persiapkan jauh - jauh hari sebelum keberangkatan. Bahkan kami juga sudah mempersiapkan jauh hari membeli baju renang baru yang keren hanya untuk berenang di pantai.

" Sar, bajunya yang kekecilan atau kamunya yang kegedean, perasaan pas di coba waktu beli,  pas dech" tanyaku heran.

" Iya ne Sa, kayaknya bb ku naik dech, tp gak apa dech aku suka bajunya, hehehe" jawabnya nyengir.

Kami memilih tempat untuk bersantai tak jauh dari pantai, kami menggelar kain pantai dan bersantai menikmati keindahan ciptaan Tuhan yang gak boleh disia - siakan ini.

Sementara Sari sibuk dengan kripik pisangnya, Tari dan Lili bersenang - senang dengan bola voli, dan aku memilih membaca buku.

"Sa, berenang yuk, kepantai bukannya berenang malah baca buku, gak asik agh!!" teriak Lili dari kejauhan.

"Oke dech siap!!" jawabku sambil berlari menghampiri Tari dan Lili.

"Sar, gak ikut?" tanyaku.

"Enggak agh, sayang baju baruku basah" jawabnya sambil mengunyah kripik pisang.

Dasar norak tuch anak, baju renang ya buat dibasahin, malah takut basah. Aneh!!!.

Kami bertigapun langsung masuk ke gulungan ombak kecil, rasanya fresh banget. Sudah lama kami tidak berenang di pantai.

Tari dan Lili asyik memainkan bola di air, dan aku lebih memilih berenang kesana kemari mengikuti deru ombak. Damai...tenang...tapi tiba - tiba kakiku kram.

"Tolong!!!!..." teriakku.

"To...to..long.." teriakku sebisa mungkin.

Tapi lama kelamaan aku lemas, semua gelap dan aku tidak ingat apa - apa.

"Sa, Sasa...Sasa...kamu dah bangun Sa?...ya ampun Sa, kami khawatir banget kamu kenapa - kenapa" ucap Tari menahan tangis.

Sedangkan ku lihat Sari dan Lili terdiam, dengan muka meweknya, jelek banget.

"Sar, jelek tau!!! Udah jangan nangis, aku dah gak kenapa - kenapa nich" jawabku pelan.

"Untung tadi Ega cepet larinya, trus langsung nyebur, coba kalo enggak, tau dech kamu gimana Sa" jelas Tari bersemangat.

"Apalagi liat body nya yang kekar gitu sambil gendong kamu Sa, ya ampun...keren banget!!!" ucap Sari memecah keheningan.

Hah, Ega yang nyelametin aku? Gak salah tuch anak!!!. Aku hanya bisa terdiam karena tubuhku masih terasa lemas. Karena kaget aku hanya mengekspresikannya dengan mengernyitkan dahi.

"Iya Sa, Ega sigap banget tau, pas kamunya dibangunin susah dia langsung mengambil keputusan untuk CPR lho, kerenkan? Coba kalo aku di posisi Ega, mungkin aku dah teriak - teriak gak jelas karena kamu gak bangun - bangun" tambah Lili.

"Maksud kamu CPR yang itu, Li?" tanyaku kaget.

"Iya Sa, CPR yang ngasih nafas buatan dari mulut ke mulut, terus dia juga yang bawa kamu ke kamar ini Sa, kamu hutang budi lho sama Ega, udah nyelametin kamu Sa!!!" jelas Lili bersemangat.

"Kok, kalian gak cegah dia kasih CPR sich, atau gak kalianlah yang kasih aku CPR...ya Tuhan, ciuman pertamaku...dasar pencuri!!! Mencari kesempatan dalam kesempitan!!!" teriakku gak terima.

"Sa...Sa...lebih penting nyawa kamu kali daripada ciuman pertamamu!!! emang bener itu ciuman pertamamu Sa?" ledek Tari.

"hahahahaaaaa, Sasa...Sasa...makanya pacaran!!" ledek Tari, Lili, dan Sari hampir bersamaan.

"Udah - udah, yang penting kamu selamat Sa" ucap Tari berusaha menenangkan ku.

Aku hanya bisa manyun gak terima atas kejadian itu. Bagiku ciuman pertama itu penting, selama ini aku membayangkan memberikan ciuman pertamaku ke orang yang aku sayangi, bukan ke grandong botak!!! Dasar pencuri!!!!.

terlalu Benci aku jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang