Nama ku Maia, saat ini umurku 22 tahun. Biasanya orang orang yang berumur 22 tahun saat ini sedang merayakan pesta wisuda bersama keluarganya, atau sebagian lagi ada yang sedang prustasi karena harus menunda kelulusan, yang artinya menambah waktu menganggur, atau mungkin lebih baik dikatakan menambah waktu belajar. Menurut ku cepat tidaknya seseorang lulus dari kursi perkuliahan tergantung dosen pembimbing, upsss maaf kalau aku salah menilai, itu hanya pandangan ku saja. Sebenarnya aku memiliki banyak pertanyaan tentang dunia perkuliahan, tetapi lupakanlah aku tak ingin membahasnya karena tujuanku menulis ini bukan untuk bercerita tentang lika liku kehidupan mahasiswa yang harus menunggu seorang dosen dari pagi hingga sore hanya untuk mendengarkan sebuah kalimat "Okay proposal kamu saya ACC". Baiklah disini aku akan banyak bercerita tentang Dia.
Dia yang telah merubah dunia ku, dia yang telah mengubah pandanganku, dia bertanggung jawab untuk semua yang terjadi saat ini. Dia adalah kekasih ku. Bukan, lebih tepatnya mantan kekasih ku, tapi aku berharap dia akan menjadi mantan kekasih ku yang terakhir setelah Gaby.
Namanya Galuh, lelaki pertama yang membuat aku merasakan indahnya jatuh cinta setiap hari. Ternyata jatuh cinta itu indah, sangat indah. Aku sangat bahagia setiap kali aku berada dekat dengannya, aku sangat nyaman ketika menggenggam tangannya. Aku pernah mengatakan kepadanya bahwa hal yang sangat ku tunggu tunggu ketika bertemu adalah menggenggam tangannya. Genggaman itulah yang selalu mengingatkan ku pkepada Galuh, bahkan hingga saat ini, saat aku tak bisa lagi menggenggam tangannya.
Baiklah mari kita mulai ceritanya.
YOU ARE READING
Rindu yang Terlarang
RomancePerpisahan adalah hal yang pasti diantara pertemuan. Luka, Tawa, perih, dan airmata menjadi puing-puing bangunan sebuah hubungan. mengenalmu memberiku makna betapa pentingnya sebuah keputusan. Kita yang dulu pernah berjanji untuk bersama kini hanya...