Little 'Blood'er

13 2 0
                                    

Konbanwa Minna...

Aku penulis baru disini

Kalau ada kesalahan dalam penulisan cerita ini, aku minta maaf...

Ini cerita pertamaku, aku membuatnya saat masih kelas 4 SD, tapi tentu saja yang ini sudah diperbaiki sedikit.

Aku harap kalian suka...

Selamat membaca...



Ini ceritaku...

Tentang kehidupanku yang kelam...

Setiap ku lalui jalan ini, saat kutatap bangunan tua itu

Setiap itu pula aku terbayang kisah 10 tahun silam

Ada sebongkah misteri yang sampai saat ini masih membayangiku...

Masih terngiang dalam memoriku

Malam itu tak ada satupun bintang dan bulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam itu tak ada satupun bintang dan bulan ...

Mereka semua tertutup oleh awan...

Hanya ada aku yang sedang berlari di dalam kegelapan...

Hanya ada aku yang sedang berlari di dalam kegelapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nafasku terengah-engah...

jantungku berdegup kencang seakan mau meledak...

Aku tak peduli tentang gelapnya malam itu.

Aku tak peduli apa yang ada di hadapanku ketika aku berlari.

Yang aku pedulikan hanyalah nyawaku...

Yang sedang terancam.

Hingga terbersit rasa syukur jika aku tidak pernah dilahirkan.

Aku takut jika aku tertangkap olehnya...

Oleh adik laki-laki ku...

Oleh adik laki-laki ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 1

    Namaku Yukio hanasaki. Aku mempunyai adik laki-laki, namanya Rei, seorang anak laki-laki berumur 12 tahun yang mengawali dari mimpi burukku. Suatu hari dia bilang padaku kalau ia ingin bermain di rumah temannya, dan akupun mengijinkannya. Hari menjelang sore dan akupun pergi untuk menjemput Rei di rumah Naki, tetangga sekaligus teman bermainnya setiap pulang sekolah.

    Sesampainya di rumah Naki akupun meminta izin kepada tante Nina yang tak lain adalah ibunya Naki, untuk menjemputnya. Tetapi tante Nina bilang kalau Rei mengajak Naki untuk bermain di taman bermain di dekat rumah kami. Kemudian akupun pamit kepada tante Nina untuk segera mencarinya. Saat itu kedua orang tuaku belum pulang dari tempat kerja (seperti biasa mereka memang sering asyik dengan kesibukan masing-masing sehingga sering terlambat pulang ke rumah).

    Kemudian aku pun berhasil menemukan Rei. Ternyata, dia berada di gudang tua yang cukup besar di belakang rumahku. Saat itu Rei sedang berada di balik tumpukan kardus yang ada di dalam gudang tua itu(gudang kami itu memang berantakan dan sudah tak terawat lagi) aku melihatnya sedang memakan sesuatu, akupun penasaran apa yang ia makan itu? Dan mengapa harus disembunyikan?

    Lalu aku pun bertekad untuk mencari tau apa itu, dan mencoba mendekati adikku secara perlahan-lahan agar aku dapat melihat 'itu' dan tidak ingin mengejutkan adikku. Dan saat aku melihat apa yang ia makan, mataku terbelalak rasa ingin menjerit ternyata yang ia nikmati adalah...

'daging mentah yang masih segar dan tepat disampingnya ada pakaian anak laki-laki yang berlumuran darah'

    Saat itu aku sangat ketakutan, akupun tak mampu menahan rasa takutku ini dan tanpa sengaja aku berteriak. Lalu adikku pun menyadari kehadiranku. Seketika itu juga, Rei berkata...

"larilah, secepat yang kau bisa..."

sembari menyeringai kepadaku dengan mulut yang masih berlumuran darah dari daging yang baru saja ia makan.

    Aku langsung berlari ke dalam rumahku seketika itu juga. Dan ternyata kedua orang tuaku sudah pulang dari tempat kerja mereka. Akupun mengatakan apa yang telah terjadi tadi dan aku juga bilang kepada kedua orang tuaku tentang Rei yang telah memakan sahabatnya sendiri.

    Akan tetapi, ayah dan ibuku tidak percaya sama sekali tentang semua yang telah kukatakan, dan mereka malah menasihatiku agar aku tidak berhalusinasi seperti ini lagi. Akupun meneguk segelas air putih setelah itu dengan rasa cemas yang tersisa aku pergi kekamarku untuk menenangkan diri sejenak dari kejadian mengerikan tadi yang masih menghantuiku. Tetapi betapa terkejutnya aku melihat Rei yang sedang tidur lelap di ranjangnya yang berada di sebelah ranjangku.

    Keesokan harinya aku melihat ada...[Bersambung ke chapter 2]

Mau tau kelanjutannya?

Di follow dulu dong...

Oh iya... DILARANG MENG-COPY PASTE!!!

KALIAN PARA TUKANG COPAS HARAP MENJAUH, KALAU MAU BIKIN CERITA, PAKAI IDE SENDIRI DONG!!!

Little 'Blood'erWhere stories live. Discover now