Bersembunyi [Prosa]

123 2 0
                                    


Terima kasih buat yang udah mau baca cerita penulis pemula ini. Jangan lupa masukin ke library ya biar ada notifikasi pembaharuan. Jangan lupa juga klik tombol vote dan komentar. Karena kritikan dan saran kalian sangat dibutuhkan.
Enjoy reading!

BERSEMBUNYI

Hatiku teriris. Luka lama itu kembali, padahal luka itu belum sempat untuk mengering. Pandanganku mengabur tertutup lapisan air mata yang sudah siap tumpah jika kelopak mataku bergerak untuk turun. Kakiku masih berpijak pada tanah yang sama belum bergerak sama sekali. Seluruh bagian tubuhku seperti mati rasa.

Dulu, ketika aku melihatnya seperti ini, aku masih sanggup untuk memarahinya. Meluapkan amarahku padanya, tapi sekarang aku sudah tak sanggup. Lidahku sudah lelah. Sahabatku yang dulu selalu mendengarkan ceritaku tentangnya, sekarang seperti enggan untuk mendengarkan lagi ceritaku. Dia hanya duduk dihadapanku tanpa mendengar. Mungkin dia bosan mendengarkan ceritaku tentang lelaki itu yang ceritanya dari dulu hampir sama dan tak banyak berubah. Satu perkataan sahabatku yang selalu kuingat sebelum aku memutuskan untuk berhenti untuk menceritakan tentang lelaki itu.

"Tidakkah kau bosan? lelah? atau muak untuk menghadapi lelaki itu?" Aku masih ingat ini kali pertama dia mengeluarkan nada tinggi dihadapanku.

Aku menggeleng, "Aku mencintainya. Dia suamiku. Apa yang harus aku lakukan lagi?" lirihku. Dia menggeleng.

"Sudah tidak ada yang dapat kau lakukan lagi. Hanya dia yang bisa memperbaiki ini semua. Dia harus menemukan pintu diantara beribu-ribu pintu di mana kamu bersembunyi."

Aku mengingat saran itu. Mungkin memang sudah saatnya bukan aku yang meluruskan, tapi dia. Seperti saat ini aku hanya bisa berdiri dibalik pintu di mana aku terus bersembunyi. Mengintip melalui celah kecil yang membuat hatiku terus teriris. Menunggu dia menemukan pintuku, tapi sekarang aku melihatnya membuka pintu lain. Tangannya menyambut munculnya wanita berambut coklat. Merengkuhnya mesra lalu menjauh dan lama-lama menghilang. Semuanya sudah berakhir. Tubuhku luruh ke lantai. Punggungku bersandar pada pintu. Air mataku menetes. Lelaki itu sudah benar-benar tidak tahu ke mana arah untuk pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[KUMPULAN CERPEN] LET'S TALK ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang