DIA SIAPA? #2

508 122 12
                                    

Dengan baju kotor, dan luka terbuka di kakinya stefan berlari dan muncul dari balkon belakang.

"heh, lo kenapa?" tanya arnold, suara ramai dari dalam menandakan bahwa yang lainnya juga sudah tiba di pulai ini. "eh kaki lo luka" tunjuk arnold. "sana deh minta obat ke stefi"

"ga sakit, gue mandi dulu" katanya terengah-engah dengan jalan lancar

"itu luka lebar banget, masak dia gak kesakitan" heran arnold

Stefan mendapatkan tempat tidur bersama arnold dan jay, disana beberapa dari senior UKM tengah mengecek peralatan mereka yang akan mereka gunakan paginya.

"gres" stefan mendekati gresia yang sibuk di dapur dengan beberapa anggota perempuan yang lain.

"eh katanya kaki lo luka? Mana?" stefan menunjukkan kakinya yang sudah terbalut perban

"gue tanya dong, pak maman punya anak cewek ya?"

"punya"

"ketinggalan disini?"

"ketinggalan gimana, anaknya itu yang tadi jaga tiket pas masuk pantai tadi"

"em...yang hamil tadi?"

"iya, itu anak satu-satunya. Kok lo tau pak maman punya anak cewek?"

"nebak aja" jawabnya asal

Sore harinya beberapa dari mereka mencari kayu bakar disekitar villa, rencananya mereka akan menghabiskan malam dengan ayam dan ikan bakar.

"kecapnya ditaruh dimana sih" stefan membuka setiap laci yang ada didapur. "gue gak nyimpen suruh gue yang ngambil"

Tok....tok..tok

"astaga" kaget stefan, dikaca dapur ada 'yuki' gadis misterius tadi. Dia terlihat tersenyum dan menunjuk-nunjuk, sepertinya sesuatu ada dibelakang stefan. "apa?" tanya stefan lirih tanpa suara, dia menengok dibelakang. Di meja ada buah-buahan dan roti. "makan?" stefan menirukan gerakan orang makan. Dan gadis itu mengangguk. Stefan mengambil 1 apel dan membuka jendela geser itu. "ini?"

"aku bosan dengan buah, aku mau roti" katanya sumringah. Stefan kembali ke meja dan membawa 1 bungkus roti. "terimakasih" katanya menerima. "jangan lupa, ajak aku ke kota" yuki memegang tangan stefan, rasanya dingin, dingin sekali... Ia tersenyum lalu berlari pergi.

"kayaknya gue udah gila" geleng stefan dengan rasa merinding.

Malam ini mereka habiskan dengan bersenang-senang di pinggir pantai. Hampir jam 1 mereka bubar dengan meninggalkan bekas makan-makan dan berlalu ke kamarnya masing-masing.

"besok bangunin gue jam 8" ingat arnold yang mulai memejamkan matanya. Angin laut terasa dingin, stefan berniat menutup jendela. Tapi dia melihat gadis itu sedang mengacak-acak bekas makanan mereka.

Dengan keberanian yang terkumpul, stefan keluar dan mendekati gadis itu. Gadis itu menoleh dengan senyum polosnya.

"selamat malam stefan" sapanya dengan mulut penuh kecap dengan ikan bakar ditangannya.

"emm" stefan duduk disampingnya. "kamu ga tidur?" gadis itu menggeleng.

"aku mau makan ini, enak. Aku belum pernah makan"

"Oh" Stefan berani duduk di depannya, beralaskan pasir dengan jaket tebal pemberian maminya. "Gak dingin? Eh iya, tubuh diakan udh dingin" jawabnya lagi

"Kamu tidak tidur?" Stefan menggeleng

"Steffffff" jeritan perempuan dan Stefan melihat stefi yang berlari meninggalkan jendela ruang tamu

Human Please !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang