Satu kebiasaan (2)

747 123 8
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya ^^

.

.

.

.

Bel tanda istirahat baru saja berdering. Ini saatnya para siswa untuk makan siang.

"Kim Woojin, ayo ke kantin bersama?"

Jaehyun tiba-tiba menghampiri meja Hyunjae, disana ada Woojin yang menunggu Hyunjae membereskan mejanya.

"Hah?" Woojin sepertinya salah dengar.

"Jung Jaehyun, kau sudah gila ya?" tanya Hyunjae dengan tidak santainya.

"Mau ya? Seokmin tidak masuk hari ini jadi aku tak punya teman ke kantin bersama." Jaehyun hanya menatap Woojin dan mengabaikan Hyunjae.

Hyunjae tersinggung karena merasa tidak dianggap.

"Temanmu bukan hanya Seokmin saja, Jung. Lihat! Younghoon sudah menunggumu di depan pintu. Tidak cukup membuat masalah dengan Chan, harus dengan kita juga?"

Hyunjae sedikit merutuki ucapannya. Ia melirik Chan yang masih tertidur di bangku paling belakang di baris yang sama dengannya. Kalau Chan sampai dengar, sama saja dengan mencari masalah dengannya.

"Sudahlah, Hyunjae. Aku tidak suka mendengar perdebatan. Hanya ke kantin bersama kan? Itu bukan hal besar."

"Tapi..." Hyunjae tidak terima dengan ucapan Woojin. Namun, Jaehyun sudah memotong cepat.

"Kau saja yang pergi dengan pacarmu itu, dia sudah menunggu di depan pintu."

"Sialan..." Hyunjae mendesis tak suka.

Namun akhirnya, mereka pergi berempat. Hyunjae, Woojin, Jaehyun, dan Younghoon.

Younghoon tak berani mendekati Hyunjae. Karena ia diancam bila mengganggu bestie time-nya dengan Woojin, Hyunjae akan minta putus darinya. Younghoon sudah cinta mati pada pria manis yang super galak itu, jadi ia tak ingin ambil resiko.

Mereka berempat akhirnya berjalan dengan tenang menuju kantin. Woojin berjalan di samping Hyunjae, dua lainnya berjalan berdampingan di belakang mereka.

Sementara di dalam kelas...

"Oi! Bang Chan!"

Chan terlonjak kaget. Ia kemudian menatap kesal kepada siapa saja yang mengganggu tidur siangnya. Ada Mingyu yang sedang tersenyum lebar tanpa dosa disana.

"Ada apa, Mingyu?"

Chan tidak marah, lebih tepatnya tidak bisa marah. Coba saja jika orang lain yang melakukannya, sudah pasti habis di tangan Chan orang itu.

"Sudah mengerjakan tugas dari Kim sonsaengnim? Hari ini paling lambat dikumpul. Kau bawa buku tugasnya, kan?"

Chan mengeluarkan sebuah buku bersampul coklat dari dalam laci.

"Semalam aku sudah menyalin milik Woojin yang disebar di chat group kelas."

Mingyu bertepuk tangan penuh bangga.

"Luar biasa, Channie sudah mulai rajin ya sekarang."

"Jangan berlebihan. Dan awas saja menyebut namaku seperti itu lagi." Chan berujar penuh ancaman. Ia menatap Mingyu tajam, membuat yang ditatap merinding.

"Iya, iya. Sini biar kulihat."

Mingyu kemudian mengambil buku Chan, berusaha mengalihkan pandangannya agar tak bertemu dengan milik Chan yang mengerikan itu. Ia membuka lembaran demi lembaran buku itu dan menemukan sesuatu.

4419 -I Loved You [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang