Ruang rekreasi Gryffindorr bergemuruh sorak sorai penghuni asrama. Konfeti bertebaran. Beberapa anak membunyikan bunyi-bunyian warisan dari Fred dan Goerge. Dan lainnya bertepuk tangan gembira sambil menyanyikan 'Weashley adalah raja kami.' Mereka menyambut suka cita kemenangan Gryffindorr dari Slytherin. Mulut mereka terbuka lebar mengeluarkan tawa riang. Ronald Weasley menjadi pusat perhatian utama. Karena dia berhasil menggagalkan beberapa gol dari anak-anak Slytherin.
Ron berdiri di atas meja di tengah tengah anak-anak. Tangannya meninju-ninju ke udara. Raut wajahnya tampak sangat senang.
"Seharusnya kau tidak melakukan itu Harry. Menggunakan felic filecis untuk quidditch itu dilarang...
"Ya seperti seseorang yang menggunakan mantra cofundus...
"Itu berbeda Harry. Aku menggunakannya bukan di pertandingan resmi. Kau...
Selagi Hermione terus berbicara. Harry mengeluarkan tabung kecil dari saku kemejanya. Menunjukkan sesaat ke Hermione lalu memasukkan lagi kesakunya.
"Kau tidak menggunakannya. Tapi Ron merasa meminum ramuan keburuntungan." Hermione menoleh ke Ron. Disana tangan Ron ditarik Lavender dan keduanya berciuman, anak anak bersorak
Harry tertawa senang. Ia lalu menoleh pada Hermione, tawanya lenyap melihat Hermione yang ingin menangis dan pergi melewati anak-anak serta Ginny yang menatapnya heran ke luar asrama. Harry mengikuti Hermione. Keluar dari lukisan nyonya gemuk Hermione berlari ke utara sambil menangis. Dia mendengar langkah lari di belakangnya tapi dia tak peduli. Orang yang mengikutinya tak memanggilnya untuk berhenti seolah dia hanya ingin berlari bersamanya. Hermione berhenti di atas tangga dekat kelas kosong di lantai dua, perlahan dia menuruni tangga dan duduk ditiga anak tangga terbawah. Harry, Orang yang mengikutinya, duduk di sisi Hermione.
"Aku tau perasaanmu Harry. Saat Ginny mencium Dean." Isak Hermione.
"Lupakan itu Hermione."
Hermione mendongak menatapnya. "Biarkan Ron bersama Lavender dan Ginny bersama Dean. Kita bisa mencoba bersama. Menjalin hubungan spesial seperti mereka." Hijau itu menatap hangat coklat dihadapannya. "Membuka hati masing-masing." Harry mengusap lembut pipi Hermione, menghapus airmatanya. "Merajut asmara kita berdua."
Harry mendekatkan wajah lalu menempelkan bibirnya pada bibir Hermione. Menciumnya lembut, setelah ragu sekian detik, Hermione membalas ciuman Harry. Saling mengecap rasa dari bibir pasangan. Hangat, lembut, basah dan membuai.
Hermione melupakan pemandangan yang menyesakkan hatinya beberapa saat lalu. Perasaan hangat kini menjalar bersamaan desiran darah dalam tubuhnya. Ya, ia merasa nyaman dan aman jika bersama Harry. Harry yang selalu mencoba melindunginya. Bocah sok jagoan yang menyelamatkannya dari troll dewasa ditahun pertamanya.
Ruangan gelap dengan dinding berlumut, jendela kaca besar besar yang kusam berubah menjadi hutan pinus, dingin dan bersalju.
Hermione melepaskan ciumannya, menatap Harry. Harry amat tampan dengan sweeter abu-abu tebal. Senyum terpancar diwajah keduanya.
"Aku harap kita bisa tetap disini Harry, menua bersama."
○○○
Hermione tersentak ditidurnya. Terjaga. Ia menghela napas berat. Diliriknya jam beker di atas nakas tempat tidurnya. Jam menunjukan lewat tengah malam.
Hermione mendudukkan diri, mengatur napasnya kemudian bangkit untuk mengambil jubah tidurnya yang tercecer di lantai dan mengenakannya lalu pergi ke kamar mandi. Hermione membasuh wajahnya dengan air dingin dari keran wastafel, berulang ulang.
![](https://img.wattpad.com/cover/156595442-288-k722959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
you should be mine
Genel Kurguini kisah Harry, Hermione dan Ron setelah pernikahan mereka.