Cindy
Saat ini aku duduk di teras depan rumahku, sambil mengunyah roti lapis cokelat. Menunggu seseorang yang sudah aku kenal lama, tiba-tiba datang lagi ke kota Jakarta.
Tepat ketika aku sedang ingin memasukan gigitan roti terakhirku, dia datang. Aku tersenyum ketika mobil itu berhenti di depan rumahku.
Senyumanku semakin lebar ketika Marco melangkah keluar dari mobilnya.
"Marco!" aku tertawa kemudian langsung memeluknya.
Marco tertawa dan membalas pelukanku tidak kalah erat.
"Lo gak berubah ya." kata Marco sambil melepas pelukan kami.
"Yaiyalah! tetep cantik ya kan?"
"Bukan. maksud gue tetep pendek."
Aku memukul lengannya pelan, "Songong lo! udah yok masuk, btw, mama tau lo mau dateng."
"Iya ya udah lama banget gak ketemu mereka."
Aku dan Marco melangkah keruang makan karena mama memang lagi sarapan.
"Ma, tebak siapa yang--"
"Marco ya?" mama langsung menoleh dan tegak dari kursinya kemudian memeluk Marco yang tegak disamping ku.
"Mama apa kabar ma?" tanya Marco
"Kamu ini jarang banget nelfon kerumah, sekalinya nelfon untung ngasih kabar baik mau pindah lagi kesini."
Aku tersenyum melihat mama dan marco yang memang sejak dulu seakrab ini. Mama sudah menganggap Marco sebagai anaknya.
"Ayo duduk sarapan dulu." ajak Mama
Selama kami sarapan, Marco bercerita tentang kehidupannya di Bali, sekolah, keluarga, bahkan teman barunya. Kami tertawa mendengar cerita Marco, aku disisi lain tidak berhenti tersenyum sejak tadi pagi.
"Jadi, selama di Bali udah dapet pacar belom?" tanya mama sambil tersenyum jahil.
Marco tertawa kemudian mengangguk, "Udah kok ma. Lusa dia mampir ke Jakarta."
Dan seketika, senyumanku tidak ada lagi ditempatnya.
Aku hanya menatap kosong sarapan yang ada dihadapanku.
"Ma, Co, aku ke kamar sebentar."
Mama hanya menatap ku heran, tapi tidak berkutik apa-apa. Sedangkan Marco tiba-tiba menunduk menatap sarapannya yang sudah habis.
Aku masuk kedalam kamar ku dan menangis, kenapa? kenapa aku tidak bisa ikut senang mendengar kabar itu? aku bukan sahabat yang baik. Ya. Karena sahabat yang baik tidak mungkin berbohong kepada sahabatnya sendiri.
Kalian bingung? Ayo aku ajak kalian ke 2 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
if he only knew...
Teen FictionKetika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakanlah. Sebelum semua nya terlambat dan kamu hanya bisa berandai, Andai saja dia tau.