Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MEMBACA SAMPAI CHAPTER : 12 ALASANNYA karena aku kepo dengan apa permasalahan si Kei. Namun, aku dibuat kecewa dengan kekepoanku sendiri. Saat aku menemukannya, aku cuma ... "oh, gitu aja?"
Cover : Cover yang dipilih sudah sesuai dengan tema. Bisa menggambarkan betapa sedihnya si Kinan ini diperlakukan dengan dingin oleh si Kei.
Kalimat Pembuka : Kalimat pembuka yang terlalu biasa. Adegan mempersiapkan diri untuk sekolah besok di sekolah barunya. Kalimat pembuka yang kayak gini kurang menarik minat seseorang untuk terus membaca bagian-bagian yang selanjutnya. Coba sedikit diberi bumbu agar orang lain penasaran untuk lanjut. Daripada kamu membukanya dengan mempersiapkan peralatan sekolah, lebih baik kamu membukanya dengan kenapa Kinan terpaksa harus pindah ke Jepang. Tentu keluarga Kinan memiliki alasan 'kan kenapa pindah?
EBI : Masuk ke dalam kategori berantakan, menurutku. Banyak banget kata yang tidak sesuai KBBI. Banyak sekali typo yang membuat maknanya jadi berbeda.
Dan ... maaf, dialog tag kamu masih kurang banget. Di beberapa bagian, kamu sudah benar dialog tag-nya. Tapi di bagian-bagian lain, kamu salah. Bahkan banyak yang salahnya daripada yang benar. Belum lagi penulisan preposisi (kata depan) yang juga salah. Seperti, di depan kamu tulis didepan. Di dalam, kamu tulis didalam. Jujur aja, untuk hal yang satu ini, aku gak bisa lagi mentolerir kesalahannya. Terlebih lagi karena aku tahu kamu tergabung dalam grup kepenulisan. Kamu pasti belajar di sana, tapi kamu tidak menerapkannya.
Juga ada apostrof yang seharusnya digunakan tetapi tidak digunakan di certa ini.
DIKSI : Bisa dibilang diksinya ringan meski penulisan masih belum membuat aku puas. Gak bisa bicara banyak, aku cuma merasa sampai di titik cukup, belum lebih dari itu.
Penggambaran Latar : Aku gak dapat latar Jepangnya. Suasana bagaimana Jepang tidak kamu jelaskan sama sekali. Kamu cuma bilang, "jalanan Jepang yang ramai." Mana penjelasan ramainya? Ramainya seperti apa? Seperti orang yang lagi ngumpul lihat orang tonjok-tonjokan kah?
Meski kamu berkali-kali bilang itu di Jepang, di bayanganku itu tetaplah Indonesia. Jakarta. Karena sekali lagi, suasana Jepang-nya gak kerasa.
Penguatan Karakter Tokoh : Aku harus jujur, tokoh di cerita ini tidak melekat sama sekali. Kamu cuma bilang si Kei dingin. Udah, itu aja. Gak dijelaskan dingin-nya bagaimana.
Aku merasa lucu waktu di awal baca, si Kei ini diam, gak banyak ngomong. Tapi begitu di chapter dua atau tiga, si Kei mendadak mau bicara sama Kinan. TANPA PENJELASAN APA PUN. Ujug-ujug, dia mau aja gitu diajak bicara. Ini perubahan karakter yang terlalu ekstrem. Bahaya kalau ini diteruskan. Kamu bisa buat Kei berubah pelan-pelan. Yang tadinya dingin, karna Kinan melakukan sesuatu yang lucu atau manis si Kei jadi mau ngomong. Lah ini? Kinan malah berbuat salah, tapi si Kei justru jadi gak dingin lagi ke Kinan.
Ini yang membuat aku langsung berasumsi, judul gak make sense dengan isi cerita.
Konflik: Gak ada konflik yang teratur penjabarannya. Atau kalau aku harus kasih nilai, aku kasih nilai 5/10 untuk konflik kehilangan si Kei. Itu pun gak terlalu tinggi nilainya. Aku gak enjoy dengan eksekusinya. Terlalu banyak "tiba-tiba" di sini.
Plot Hole:
1. Baru kenal dengan Haru dan Keyko tapi langsung mendeklarasikan bahwa mereka bersahabat. Like ... seriously? 2. Kei yang memiliki andil besar di sini, dengan julukan "cold boy" tapi malah gak ada sisi dinginnya. Sangat mudah mencair tanpa alasan yang jelas. 3. Kinan pindah dengan keluarganya, bukan? Mana penjelasan tentang keluarga Kinan? Empat belas chapter, menurutku cukup untuk menjelaskan asal-usul Kinan.
KRITIK DAN SARAN : Rasanya dari tadi aku udah memberi kritik. Jadi, sekarang aku beri saran aja. Saran aku, perbanyak bermain di KBBI. Kalau kamu malas punya kamus segede gaban, kamu bisa download KBBI V di playstore/appstore. Setiap kamu ragu dengan penulisannya, cari di sana. Pasti ketemu. Karena yakinlah, satu kata salah aja bakalan bisa merusak minat pembaca di cerita kita.
KESAN SETELAH MEMBACA : Tulisan kamu sebenarnya bisa berkembang kalau eksekusi kamu berhasil. Sayangnya, eksekusinya masih belum berhasil. Aku yakin, setiap penulis dianugerahi kemampuan masing-masing. Tinggal bagaimana kita mengembangkannya aja.
