Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MEMBACA SAMPAI CHAPTER : Selamat, aku membaca keseluruhan chapter! Ada magnet kuat yang bikin aku enggak bosan membacanya, selain per chapter-nya cukup singkat dan jelas.
Cover : Cover ya? Sebenarnya untuk genre M/T cover yang penuh warna begini kurang membuat orang yakin kalau cerita ini genre-nya M/T. Ibaratnya kalau di toko buku, aku yakin banget cerita ini akan dianggap teen fiction bagi orang yang enggak coba baca isinya sekilas. Maksudku, kan di toko buku itu biasanya ada buku yang udah dibuka, untuk contoh dan dibaca di sana sebelum akhirnya pembeli memutuskan untuk membeli. Nah, kalau si pembeli enggak coba baca isinya, pasti bagi yang memang pecinta genre M/T, akan mundur tanpa pikir panjang. Apalagi di chapter awal belum terlalu terlihat M/T-nya.
Kalimat Pembuka : Pertama baca langsung ... woah, ide yang keren! Pembaca disuguhkan dengan sebuah note yang unik sebelum masuk ke chapter awal. Penulis pandai dalam membuat konsep cerita. Jarang aku baca cerita yang konsepnya begini di dunia per-wattpad-an.
EBI : Minim kesalahan. Hampir tidak melihat kesalahan pada EBI. Hanya ada beberapa kali penulisan kata yang miss. Aku ambil contoh satu ya. Misalnya, nekad, aku langsung buka KBBI untuk memastikan siapa yang salah. Ternyata benar, kamu yang salah. Tinggal dibalik huruf e dan a udah bisa jadi beda arti loh hahaha.
//maafkan, efek kebanyakan ngebasmi cerita anu.
Gak komen banyak untuk EBI. Masuk dalam kategori sangat aman. Gak merusak mata pembaca.
DIKSI : Woah diksinya santai sekali. Semuanya mengalir begitu aja kayak air keran yang lupa dimatiin. Pembaca dibuat ikut masuk ke dalam kisah si Jane. Ini untukku, ya, nggak tahu yang lain. Karena penggambarannya dalam bentuk diary, jadi enggak ada kalimat yang mutar bikin pusing, sejauh ini.
Penggambaran Latar : Anu ... untuk latar, aku merasa kamu kurang berhasil. Apa ya ... kayak kamu cuma menjelaskan tempatnya aja. Belum banyak penjelasan bagaimana tempat itu, apa aja yang ada di sana. Meski ada di beberapa bagian yang kamu jelaskan lebih men-detail. Tapi tetap aja kurang untukku. Aku membayangkan tempat-tempat seram, tapi aku gak menemukan tempat itu selain di beberapa chapter terakhir.
Penguatan Karakter Tokoh : Hanya Jane yang kuat di sini. Hanya Jane yang konsisten dari awal. Sisanya seperti hanya tempelan, termasuk Lucky. Padahal harusnya Lucky juga punya andil banyak di sini. Atau mungkin, belum ya? Karena bagian Lucky baru banyak di chapter-chapter akhir.
Plot Hole:
1. Lucky dijelaskan sebagai seorang Psikopat. Tapi tidak ada satu pun adegan yang menunjukkan Lucky seorang psikopat. Hanya ditulis "Lucky baru saja membunuhnya." Aku berharap ada adegan Lucky 'sedang' membunuh. Bisa diselipkan dalam diary Jane. Entah itu Jane bercerita, dia baru aja menyaksikan Lucky membunuh seseorang. Dijelaskan apa aja yang berhasil Lucky potong. Pasti lebih menegangkan! 2. Karena tidak adanya adegan 'sedang' membunuh, sisi Thriller di sini jadi mati. Hanya terasa sisi Mystery-nya aja. Ini bahaya, karena ceritamu berkaitan dengan Thriller juga. 3. Terlalu cepat menjelaskan identitas Lucky. Yang tadinya pembaca penasaran, jadi berkurang setelah kamu dengan tanpa aba-aba bilang, "Lucky seorang psikopat."
KRITIK DAN SARAN : Di bagian plot hole, aku udah jelasin kritikanku. Cuma aku mau menambahkan, bangun karakter si Lucky juga. Karena di chapter 60 ke atas, aku yakin Lucky punya andil besar. Aku mulai melihat sisi percintaan remaja-nya di sini. Kuharap jangan terlalu banyak, kalau nantinya terlalu banyak, cerita M/T kamu ini akan kehilangan cita rasa M/T-nya.
KESAN SETELAH MEMBACA : Aku masih kagum sama konsepnya, bahkan sampai seluruh chapter kulalap habis. Keren.
