Prolog

447 107 10
                                    


"Taehyung! Letakkan sepatu pada tempatnya! " Sooyoung berteriak nyaring.

Gadis itu pagi-pagi sekali sudah sangat berisik. Jemari lentiknya dengan begitu telaten membenahi berbagai benda yang berserakan. Bahkan ada sebagian jatuh di lantai.

"Taehyung! Celana kotor itu letakkan di tempatnya! Bukan membiarkannya busuk di sofa! "

"Taehyung! Kau apakan mug kesayanganku?! "

"Taehyung! Bagaimana cara memutar mesin cuci ini?!"

"Taehyung! Bangun atau kusiram air sekarang!"

"Taehyung! Tidak ada sarapan untukmu!"

Lelaki yang sedari tadi menjadi bahan pekikan gadis itupun akhirnya menyerah, ia mengucek matanya untuk menghilangkan kantuk yang masih tersisa akibat bermain game sampai larut malam.

Ia melirik kalender diatas nakas. Gurat kekesalan terpancar dari wajah bantalnya. Ia melupakan jika Sooyoung telah kembali dari tugas PKL di luar kotanya setelah tiga bulan lamanya.

Dengan malas ia menendang badcover tempatnya bergulung menenggelamkan diri. Membiarkannya jatuh di lantai dan berjalan malas menuju tempat dimana gadis heboh itu berada.

"Kau sengaja ingin kucium, ya? " kini Taehyung sudah berdiri di hadapan Sooyoung yang mendelik siap untuk memukul kepala lelaki mesum di depannya.

"Aku tidak mau tahu. Aku pulang nanti, apartemen ini harus bersih dan rapi atau kupulangkan kau ke rumahmu!"

Brak!

Suara bedebam pintu membuat Taehyung sedikit terlonjak.

Sooyoung benar-benar telah meninggalkan apartemen yang berantakan itu. Menyisakan Taehyung dengan kemalasannya untuk beraktifitas hari ini. Kebetulan kantornya sedang libur, jadi ia sudah memutuskan untuk tidak keluar kemanapun dan tetap tinggal tanpa membereskan kekacauan yang ia buat meskipun setelah Sooyoung tahu, pasti gadis itu akan mengamuk lebih hebat lagi.


Next tidak?

AmamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang