1

14 3 2
                                    

"ayo Nino lo pasti bisa!"

ujar seorang gadis bernama Clarissa Larasati tengah menonton pertandingan futsal antar sekolah, CLARISSA LARASATI gadis manis  kelas 12 MIPA 8 SMA Bina Bakti pernah juga merasakan apa itu  'falling in love ' seperti siswa siswi SMA pada umumnya walaupun bertepuk sebelah tangan.

Namun, apa mungkin seorang gadis biasa bisa menyukai seorang Most wanted di sekolah? ia berandai-andai kisahnya nanti akan seperti cerita novel dengan ending yang bahagia.

Kepalanya selalu kaku dan bingung bagaimana caranya untuk bisa mendekati sasaran bahagianya, berbagai cara ia lakukan namun tak kunjung berhasil.

Wajah gadis itu benar benar sayu, gadis itu menderita penyakit leukimia, penyakit yang cukup membawa banyak korban namun tekatnya untuk sembuh dan bertemu sasaran bahagianya selalu membuat dirinya kuat walaupun harus menahan sakitnya jarum suntikan dan alat alat yang biasanya membantunya untuk melakukan suatu perawatan.

"ca gue anter lo pulang aja ya?" ucap Gisella, sahabat clarissa.

sebenernya clarissa ingin pulang namun apa daya ia selalu dan setiap saat melewati moment dimana sasaran bahagianya bertanding, jadi untuk kali ini ia benar benar ingin serius mensuport sasaran bahagianya, jadi Clarissa lebih memilih untuk menolak ajakan Gisella.

"lo beneran gapapa? ayolah ini demi kesehatan lo" ajak Gisell sekali lagi

"udah, gue gapapa" jawab Clarissa meyakinkan, mereka berdua lanjut menonton pertandingan futsal.

                                     🐾
            "Nino!" panggil seorang gadis sukses membuat seorang Samuel Nino Munggaran berbalik dan menoleh ke arah sumber suara itu. tampak nya seorang gadis manis sedang berdiri disana "apa?" jawab nino singkat, dan langsung membalikan wajah ke tas futsalnya. Clarissa langsung lari kecil mendekati Nino.
          

  " lo tadi main hebat banget" ujar Clarissa dengan malu-malu dan pipi setengah blushing .

" biasa aja sih " Nino menjawab dengan angkuh namun tetap saja Clarissa tidak memerdulikannya menurutnya berdiri didekat cowo idaman nya ini lebih asik ketimbang memerdulikan ucapannya.
Clarissa mengeluarkan sekotak tempat makan dari tas nya dan segera menyodorkannya ke hadapan Nino, Nino menaikan setengah alisnya "untuk?buat?" tanya Nino bingung

" Untuk dimakan buat Nino" Clarissa menjulurkan tangannya dan menunggu respon dari Nino

"maaf gue udah makan, permisi gue mau keluar" Nino mengambil kunci motornya dan berlalu pergi meninggalkan Clarissa.

  "Ca lo liatkan? dan lo masih bisa suka sama dia? " cerca Gisell yang tiba tiba ada didalam lapangan. ia menarik Clarissa untuk masuk ke mobilnya mereka ber dua segera menuju ke apartement milik Sandi, pacar Gisell.


Sepanjang jalan mereka bercengkrama tentang sifat Nino pada Clarissa "udah lah Ca lo ga perlu ribet ribet urusin si Nino biarin dia berkembang dengan sendirinya"

mana mungkin seorang Clarissa bisa meninggalkan Nino begitu saja walaupun Nino bukanlah siapa siapa di hidupnya tetapi menurutnya ia special.

tiba-tiba saja hp Clarissa berbunyi, rupanya bunda Clarissa menelfonnya untuk mengikuti kemotherapy.

bunda: "Ca kamu lagi dimana?"
Clarissa: "Ica lagi di jalan bareng Gisell, kenapa?"
Bunda: " yasudah kamu buruan pulang kan hari ini kamu mau kemo"
Clarissa: "tapi sekarang Ica mau ke apartement Gisell dulu bun, mau ambil sepatu Ica yg dipinjem sama Gisell minggu lalu"
Bunda: "ga ada alasan Ica, bunda minta kamu buruan pulang sekarang!"

Clarissa langsung menutup telfonnya, lantas Gisell meraih hp milik Clarissa "bunda lo nelfon kan? buruan kita cabut" ucap Gisell memutar balik kemudi mobil.

"gausah gapapa lanjut aja" Clarissa lebih memilih untuk melanjutkan perjalanan namun Gisell bersikeras untuk mengantar Clarissa pulang

'DEMI KESEHATAN CLARISSA'
batin Gisell berkata. Clarissa manut dengan perintah bunda dan sahabatnya
                        

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang