3

7 1 5
                                    

perut Clarissa sedari tadinya berbunyi tanda cacing cacing dalam perutnya berkeliaran waktunya mengisi perut, Tapi pelajaran bu Eka selalu menjadi penghalang utama sudah waktunya untuk istirahat namun bu Eka tetap melanjutkan materi. terpaksa Clarissa tetap melihat papan tulis didepannya itu tanpa mengerti satu materi pun.
selang 2 menit kemudian bu Eka mengijinkan murid-muridnya untuk beristirahat dari soal-soal Fisika yang bisa membuat kepala Clarissa jerawatan saking sulitnya.

Gisell berjalan mendekati Clarissa yang sedang merapikan meja nya
"Ca lo mau gue gotong pake kursi roda?"

"ga usah gue masih bisa jalan kok" jawab Clarissa langsung ke luar kelas disusul oleh Olif dan Gisell.
Clarissa berjalan hati-hati takut kejadian pagi hari itu terjadi lagi namun Tuhan maha Adil, ia mempertemukan seorang Clarissa dengan Nino. Nino yang tampak bingung mencari cari sesuatu membuat Clarissa ingin mendekatinya "kenapa no? ada yang bisa gue bantu?" tanya Clarissa pada Nino

"ga perlu gue bisa cari sendiri" Sama saja seperti kemaren, Nino kaku dan dingin. Clarissa hanya merasakan "MALU" karena dirinya sangat rugi bertanya namun jawabannya tak masuk akal. benar kata Sahabatnya Nino memang seseorang yang kaku dan dingin ternyata Clarissa salah menilai Nino. Clarissa berlalu meniggalkan Nino yang kebingungan mencari anggota kelas 12 Mipa 8.

"Ca tunggu"

Suara itu berhasil sangat berhasil mencegat Clarissa untuk berlalu pergi, Clarissa menggit bibirnya dan menyipitkan matanya, ia berbalik menghadap Nino, cukup membuat Clarissa salah tingkah "iya kenapa?" tanya Clarissa ia berdoa semoga Nino ingin menanyakan berapa nomer Telfonnya, Id line, Username instagram, tetapi "oh gajadi deh sudah ketemu"  Nino meninggalkan Clarissa yang melongo akan sikapnya kepada Clarissa.
Clarissa menunduk ia dapat menilai dirinya sangatlah kePDan

demi apadong gue malu

tutur Clarissa dalam hati

                              🐾
"ca gue udah pesenin bakso mas dul kesukaan lo, lo makan gih"
Olif mendekati Gisell dan Clarissa yang sedang duduk di meja makan dengan membawa semangkuk bakso khusus sahabat yang paling ia sayangi

"wih lagi tajir bosku" ketus Gisell blak blakan, Clarissa langsung melahap bakso pesanan sahabatnya tanpa lupa mengucapkan "timakasi Olif"

" siapa yang nyuruh kalian makan disini?!" Hani datang menyapu mangkuk bakso diatas meja menggunakan tangannya.

"ini wilayah gue bukan wilayah orang cacat!" Hani mendorong Clarissa hingga terjatuh dari kursi segera saja Olif membantu Clarissa yang awalnya terjatuh berganti menjadi posisi berdiri lemas, tampak jelas hidung Clarissa  mengeluarkan darah merah, tubuh Clarissa sangat lemas tak kuat untuk berdiri, Clarissa dilarikan ke UKS  sedangkan Hani mendapat surat panggilan untuk menuju ruang Bimbingan Konseling.
Siapa bilang Hani di skorsing? Hani hanya dipulangkan sementara, kedudukannya sebagai anak dari pemilik yayasan tidak ada satu orangpun yang berani menskrosing atau menD-O nya.

ia tak akan semena mena melaporkan kepada ayahnya jika Kepala sekolah atau warga sekolah menegurnya.

"gila ya tu orang sampai segitunya" ketus Olif sedari tadi menunggu Clarissa siuman di ruang UKS.  matanya melirik wajah Clarissa, ia meneteskan air mata tak tega melihat Sahabatnya menderita begini. ia segera mengambil hp yang berada disaku roknya , mencari cari kontak seseorang

Ol1f m3m4ng C4k3p: Bil, lo buruan ke UKS ya.  gue sama Gisell lagi nungguin si Clarissa siuman

Nabeel: iya neng nanti abang kesana sama Nath

Ol1f m3m4ng c4k3p: iya, buruan ya

Nabeel: ikeh

Nabeel: okeh*

Oli1f m3m4ng c4k3p: remedi ngetik lo

                             🐾
Nabil berjalan melawati koridor sekolah mencari-cari seseorang Most Wanted tak kalah dengan Nino yaitu,  Nathaniel Evrost. Cowo berdarah German X Indonesia itu memang ingin sekali mendapatkan hati Clarissa, Namun Clarissa lebih memilih Nino dari pada dirinya. lumayan sakit tapi tak pernah sesakit ini

begini rasanya
terlatih patah hati
hadapi takdirnya
terlatih disakiti
bertepuk sebelah tangan
sudah biasa
ditinggal tanpa alasan
sudah biasa

*lagu The Rain-terlatih patah hati mengalun.

"nath!" seru seseorang dari jauh sana
Nath menyipitkan kedua matanya dan mendapatkan Nabil sedang berjalan mendekati dirinya.
ia melepaskan earphone nya "kenapa?" tanya nya kepada nabil,nabil mengatur napas nya yang sedari tadi terengah-engah  ia mencoba menjelaskan apa yang terjadi kepada Clarissa "i itu  si , si Clarissa di UKS!" Sontak saja Nath terkejut dan langsung lari ke arah UKS
"alamak aku kau tinggal ? " Nabil menggelengkan  kepalanya

                       🐾

tok...tok...tokk
suara dibalik pintu membuat Gisell refleks membuka pintu UKS, rupanya itu Nath.

"mana Clarissa? gue pengen ketemu dia" Gisell mempersilahkan Nath masuk, Nath langsung menggemgam tangan Clarissa 'DINGIN' ia dapat merasakannya, sesuai terjadi pada diri Clarissa ia bisa merasakannya bekas luka? terpikir dibenaknya apa yang terjadi oleh Clarissa.
"darah di hidung? apa maksudnya?" Nath bertanya kepada 2 orang perempuan dihadapannya

"itu namanya mimisan mas bule" Jawab olif, menurutnya Nath ini bule tapi sedikit bloon iya kali darah dihidung gatau sebutannya apa.

"tolong ambilin gue es batu dong"

"buat apa nath?" tanya Gisell pada Nath

"buat Ngelempar pala lu karena banyak tanya, buruan ambilin aja" Sangatlah ngegas. Gisell melenggang pergi ke luar UKS, ia menuju ke kantin untuk mengambil es batu. sesampainya dikantin ia mendengar pembjcaraan kurang enak antara Hani dengan Nino
"emang apa motif lo ngerjain si Clarissa itu? " Gisell tak sengaja menguping pertanyaan Nino kepada Hani.

baru ingin mendengar penjelasan dari Hani tiba tiba----

gimana gimana? garing ya? maafkan deh 😅
penasaran? lanjut? vomment dong
SALAM JOMBLO!






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang