"Jeong! Hyunjin berantem di lapangan" teriak Jisung
"Serius!?"
Jeongin yang mendengar bahwa orang yang telah mencuri hatinya selama sebulan ini berkelahi dilapangan, siapa yang tidak akan panik mendengar hal seperti itu?. Jeongin segera melepas semua peralatan Karate-nya dan berlari tak karuan ke arah lapangan sekolah. Saat dia sampai disana dia melihat kerumunan yang melingkari sesuatu, itu pasti Hyunjin yang sedang berkelahi pikir Jeongin.
Jeongin mengucapkan kata permisi dan melewati kerumunan itu agar dapat melihat dengan jelas dengan siapa Hyunjin berkelahi. Kalau sampai Hyunjin berkelahi dengan Jiwoon maka Jeongin tak akan segan memberi mereka berdua 'Kisame'¹.
"Permisi! Aku ingin lewat!"
Jeongin berteriak dan memaksa menerobos kerumunan itu, saat dia didepan kerumunan itu Jeongin menganga lebar dan tetiba matanya berkaca kaca dan dia tak dapat membendung air matanya lagi. Air matanya berlalu begitu saja melewati kelopak matanya dan melewati pipi mulus dan bersemu, terlihat seperti buah Peach yang matang.
Dia menangis bukan karena Hyunjin kalah dari Jiwoon, tapi didepan sana dia bisa membaca kata kata itu dengan jelas, disana tertulis
'Jeongin-ie? Would you be mine? Now and forever?'
Kata kata itu dipegang oleh Hyunjin, disana Hyunjin masih memakai seragam Taekwondo-nya, keringat bercucuran, dan jangan lupakan cengiran yang hanya diberikan Hyunjin untuk Jeongin seorang.
'Terima! Terima! Terima! Terima!'
Kerumunan anak anak itu berteriak agar Jeongin menerima Hyunjin, mereka terpukau dengan perjuangan Hyunjin karena dia bisa lolos dari guru Taekwondo yang galak di Ekstrakulikuler yang dia ikuti. Dan memberikan suprise untuk Jeongin yang notabene-nya adalah gebetan Hyunjin selama sebulan ini.
"Jeongin-ie? Would you be mine? Aku tahu aku sangat terlambat untuk membuatmu menjadi milikku, maaf. Aku hanya ingin memikirkan matang matang semuanya" Hyunjin berjalan kearah Jeongin yang masih meneteskan air mata dan diam terpaku.
"Foxie? Would you accept this pabbo bear to be your man?" Hyunjin berlutut menggunakan satu kaki didepan Jeongin "if you accept, please rub my hair like you rub my hair for the first time, and if you didn't accept me please slap my cheeks like you slap my cheek two days ago"
Kata kata Hyunjin membuat Jeongin tersenyum penuh arti, Jeongin mengangkat tangan kanannya dan membuka kelima jarinya. Hyunjin yang melihat itu hanya menutup matanya dan berdoa agar dia tidak ditampar oleh pujaan hatinya. Semua yang melihat itu pun menahan nafas mereka, mereka tak dapat menebak apa yang ada dipikiran Jeongin sekarang. Mereka hanya menunggu apa yang akan Jeongin lakukan kepada Hyunjin, apakah dia Menampar atau mengusak rambut Hyunjin.
Srak!
Hyunjin mendongak dan tersenyum bahagia, dia segera memeluk Jeongin dan berputar putar di tengah lapangan. Dia pikir Jeongin akan menamparnya seperti dua hari yang lalu karena dia berkelahi dengan Jiwoon karena hal yang sepele saja. Tapi Jeongin mengusak rambut Hyunjin seperti Jeongin mengusak rambut Hyunjin saat Hyunjin kalah dalam pertandingan Taekwondonya dua bulan yang lalu.
"Thank you Jeong, i will keep you in my warm arms. And please love me like i love you"
"Tenang Hyunjin, kau tau bagaimana cintaku padamu"
'whoaaa!!!!'
Teriak semua orang disekitar mereka
12 September 2017
Jeongin Yang, XII ipa 1 menerima pernyataan cinta Hyunjin Hwang, XII ips 2.────·◊·────
Hei!! Rosas Blancas publish lagi nih
Kali ini castnya berubah ya? Jadi Hyunjeong, karena OTP ku sekarang Hyunjeong
Oh ya! Jangan lupa baca MisoTheo dan RudeBoys juga ya!!!^^
Maaf lama Publish, harusnya dari Chap ke 5 MisoTheo, tapi aku masih nyari alur yang cocok. Dan akhirnya aku dapat.
Yeyayyyy!!
©Clorophyte
KAMU SEDANG MEMBACA
rosas blancas ──HyunJeong
Fanfiction[1] jika ada yang bertanya kepada Jeongin 'Apa sih arti Rosas Blancas?' dia akan menjawab 'sesuatu hal yang kelihataannya baik, tetapi ternyata didalamnya terdapat kebohongan yang sempurna' [·] Castnya aku ubah yeayy!! jadi HyunJeong