たい

350 53 12
                                    

"Poppa!!" Jehyun memanggil Jeongin dari arah dapur. Sepertinya dia kesusahan untuk menggapai mangkuk diatas rak.

"Ada apa hm?" Tanya Jeongin mengintip dari celah lemari pembatas dapur dan ruang tamu

Terlihat Jehyun menjinjitkan kaki kecilnya untuk menggapai mangkuk bergambar dinosaurus. Jeongin terkekeh. Karena merasa kasihan dia segera berjalan kearah Jehyun dan mengambilkan mangkuknya.

"Ini yang Jeje maksud Poppa" Jehyun tersenyum lalu menaiki Kursi dan membuat sarapannya sendiri, yaitu sereal dan susu.

"Jehyun? Kau tahu? Tubuhmu ini sudah seperti Poppa dulu waktu kecil, makan banyak tapi tak gendut hanya besar dipipi"

Jeongin mencubit pipi anaknya. Uh lucu sekali pikir Jeongin

"Ah! Poppa! Sakit ihh!" Jehyun mempoutkan bibirnya

"Hari ini Poppa ada jadwal operasi, mau melihat?" Tanya Jeongin

Jeongin bukan bermaksud untuk mengajarkan anaknya untuk menjadi psikopat, ataupun yang lain, tetapi Jehyun tertarik dengan dunia medis. Karena waktu Jeongin sedang beristirahat karena telah melakukan operasi besar berturut-turut selama dua kali. Sampai tak sadar dengan Jehyun yang menonton edukasi medis dengan tanpa sensor. Setelah Jeongin terbangun karena bunyi benda jatuh, dia melihat Jehyun bermain dengan sendok yang ditodongkan keperut gundamnya dan juga memakai masker lalu sebuah handuk kecil terlilit dikepalanya. Sama halnya dengan yang dipakai oleh para dokter di ruang bedah.

Awalnya Jeongin ingin memberhentikan Jehyun, tetapi dia berhenti saat anaknya berucap seperti seorang dokter profesional

"Pisau bedah!"

Seperti meminta kepada pendamping, Jehyun mengambil pisau mainan miliknya lalu membuat gerakan seolah membelah perut gundam tersebut.

.°^🔪^°·

Setelah mereka menyelesaikan sarapan, mereka segera membersihkan diri lalu berangkat ke arah rumah sakit.

Tepat di ujung jalan, ada sebuah mobil yang sepertinya habis dari kecelakaan. Dengan sigap, dan juga insting seorang medis Jeongin segera melaju dan berhenti. Lalu menyuruh Jehyun untuk tetap dimobil, Jeongin segera keluar dari mobil dan berlari ke kerumunan orang-orang banyak. Dia bisa melihat seorang pria berbadan besar tergeletak tak sadarkan diri, dengan sekujur badannya terluka parah, sangat parah.

Jeongin segera meminta bantuan para pria didekatnya untuk mengangkat tubuh lelaki tersebut ke mobilnya. Mereka segera mengangkat lelaki itu, muka lelaki itu sangatlah tak berbentuk. Kulit muka yang tersobek, bahkan mukanya sudah tak terlihat baik karena bengkak dan serpihan kaca yang tidak bisa dikatakan sedikit.

Setelah mengecek keadaan pria itu, Jeongin segera melesat kearah rumah sakit. Dan membawa pria itu ke pintu UGD.

Jeongin meminta bantuan Dokter Han untuk mengurus pasien kecelakaan itu, dan meminta bantuan juga kepada perawat Goo untuk menemani Jehyun diruang OpsView untuk melihat saat Jeongin melakukan operasi.

Jeongin segera melepaskan jaketnya diruangan, dan mengambil berkas untuk operasi. Lalu berjalan tergesa gesa ke ruangan semi steril dan melakukan pembersihan terhadap tubuhnya, mulai dari tangan, kepala, bahkan kaki.

.°^🔪^°·

Jehyun nampak tertidur dipangkuan Chaeri-perawat Goo-, Jeongin masuk keruangan untuk melihat kegiatan operasi dan mengangkat Jehyun kedalam pelukannya. Tak lupa untuk mengucapkan kepada Chaeri atas bantuannya.

Jehyun mendengkur layaknya orang dewasa, tapi dengan suara yang kecil. Dan terdengar menggemaskan jika didengar dengan seksama. Jeongin membawa Jehyun ke kasur diruangannya, dan meninggalkan Jehyun sendiri untuk membeli cemilan untuk Jehyun dan dirinya nanti.

Saat sampai di minimarket rumah sakit, tak sengaja Jeongin menabrak sosok kecil didepannya dan membuat lolipop yang dipegang anak itu terjatuh.

"Maafkan aku cantik" ucap Jeongin, sembari berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan anak kecil didepannya.

"Eo! Tak apa! Akupun minta maaf Pak dokter, Sow-"

"Sowon! Astaga kau ini"

"Ah Daddy!"






Makin gaje. Apa aku remake aja ya ges??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rosas blancas ──HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang