Prolog

454 68 6
                                    

Seperti mutiara hitam di tengah kubangan lumpur yang pekat, itulah Jeon Jungkook.

.

"Jungkook." Pemuda bersurai arang itu memperkenalkan dirinya kepada sang pelanggan dengan senyumannya yang menggoda. "Dan malam ini, aku adalah milikmu, Tuan."

.

.

.

Keindahan mutlak yang ternoda akibat kejamnya dunia.

.

"Pamanmu membayar hutang-hutangnya melalui tubuhmu. Jadi, jangan harap kau bisa keluar dari dunia ini sebelum benar-benar melunasinya, Jungkook."

.

.

.

Rasa sakit dari penghianatan, kekecewaan, penyesalan. Semua itu Jungkook telan sendirian. Hingga kemudian pemuda itu datang.

.

"Kim Taehyung." Lelaki itu berbisik di sela kulumannya pada cuping telinga pemuda Jeon. "Desahkan nama itu berulang-ulang malam ini, Cantik."

Jungkook terkekeh mendengarnya, "Tentu, dengan senang hati, Taehyung-ssi."

.

.

.

Jungkook pikir itu hanyalah kisah satu malam, sama seperti malam-malam yang ia habiskan bersama para pelanggan lainnya. Tapi ternyata ia salah. Karena segalanya perlahan-lahan berubah ketika pagi mulai meraja.

.

"Mama...."

"Hwangbin-ah, dia bukan-"

Bocah usia lima itu tak mendengarkan. Netranya yang kosong terus menatap Jungkook dengan secercah harap di pupilnya.

"Pa... kenapa tidak bilang kalau mama sudah pulang?"

.

.

.

Jungkook tak lagi percaya keajaiban. Ia lelah berharap karena terlalu sering dikecewakan. Keyakinannya akan hari bahagia telah lama ia kubur dalam-dalam. Namun, lelaki itu tak pernah lelah datang mengetuk hatinya yang beku dan mengulurkan tangan.

"Jungkook, dengarkan aku-"

"Berhenti mengikutiku, Kim Taehyung!"

"Tidak akan, sebelum kau mendengarkan kata-kataku!"

Jungkook berhenti kemudian berbalik, "Apa yang sebenarnya kau inginkan?"

"Kau..." Taehyung menjawab. "Hwangbin membutuhkanmu. Dan Aku- Aku menginginkanmu, Jungkook. Bukan hanya tubuhmu, tapi juga hatimu, jiwamu, semuanya."

"Kau tamak Taehyung."

"Ya, aku tamak karena aku mencintaimu, Jeon Jungkook."

.

.

.

Akankah cinta yang Taehyung tawarkan membuat Jungkook kembali percaya pada mimpi-mimpinya tentang hari bahagia?

.

.

.

.

.

To be Continue

.

.

.

A/N :

Hollaa~~~
Aku datang dengan book baru....

Dilihat dari prolognya udah bisa ketebak kalo ceritanya bakalan mainstream ya? Well, saya lagi kepingin aja nulis yg beginian.

Dan kemungkinan book ini sebagian bakal di  private karena-yeah, temanya lumayan sensitif dan uh, you know... /plak

Anyway, adakah yang tertarik?

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang