Beta cantik itu berbaring di ranjang empuknya yang baru....memandangi kanopi berwarna krem yang cantik.Walau Minhyun laki – laki, dia menikmati interior kamar baru nya yang seperti kamar putri di kastil.
Mansion Jonghyun hyung saja seperti istana, oh. Jonghyun hyung nya.
Setiap kali menyebut nama Alpha itu perut Minhyun seperti digelitiki, dia merasa malu sekaligus senang.
Sang Alpha tidak menyebutkan berapa lama dia boleh menumpang, tapi dengan keadaan seperti ini Minhyun jadi berpikir kalau Jonghyun hyung nya tidak akan pernah mengusirnya. Selama ia mau tinggal sang Alpha pasti tidak keberatan, Minhyun menyimpulkan.
Kelemahan dari pengaturan membahagiakan ini adalah kerja jantung Minhyun. Dia tidak yakin jantungnya mampu bekerja keras lebih dari seharusnya. Bayangkan, belum apa – apa dia sudah lemas terpesona.
Tadi makan malam dilaksanakan tepat jam 8, Minhyun pikir dia hanya perlu ke dapur dan menyantap apa yang disediakan pengurus Mansion sang Alpha.
Ternyata salah besar, seorang pelayan menjemputnya dari kamar dan mengantarkannya ke ruang makan yang megah. Meja panjang tersebut hanya di isi mereka berdua dengan pelayan lain yang siap mendampingi setiap pergantian menu.
Sementara sang Alpha duduk di kepala meja, Minhyun diletakkan di samping kanannya. Baru kali ini mereka makan bersama, bagaimana mungkin Minhyun bisa menelan dengan santai?
Dan yang lebih parah, sang tuan rumah mengenakan kemeja hitam sutra yang tercetak sempurna di badannya sedangkan Minhyun mengenakan kaos tua nya yang paling lusuh. Kaos abu – abu dengan gambar pororo yang robek bagian pundaknya itu favorit sang Beta karena lembut dan nyaman dikenakan.
Minhyun malu luar biasa.
Dia mengutuk sikapnya yang tidak hati - hati, mestinya sejak ada pelayan berseragam rapi menjemput dia sudah peka. Beta tersebut meminta maaf dengan wajah merah pada sang Alpha, berniat balik badan untuk mengganti pakaian dengan yang lebih pantas. Tapi Kim Jonghyun hanya tertawa kecil sambil berdiri dan menuntun nya duduk di sampingnya.
Jadi, bagaimana rasa masakan yang ia makan? Minhyun tidak tahu.
Lidahnya mati rasa, tenggorokannya bergerak otomatis menelan makanan yang ia kunyah. Coba bayangkan, ia duduk seperti gelandangan kumal bersama Alpha tampan yang jadi fantasi nya di mansion mewah dengan perabotan bersepuh emas? Hah, Minhyun tidak pingsan saja sudah keajaiban.
Sang Alpha dengan baik hati mencoba meringankan kegugupan Minhyun yang kentara, mereka mengobrol hal – hal ringan. Terutama mengobrol tentang kehidupan Minhyun, masa kecilnya, hobinya, kesukaannya, dan segala sesuatu hal remeh lain.
Tanpa terasa mereka berbincang sampai lupa waktu, makan malam itu berakhir jam 10 pada akhirnya. Ditutup dengan secangkir espresso untuk sang Alpha dan secangkir chamomile hangat untuk Beta.
Yang menutup malam sempurna ini adalah, dengan sopan Kim Jong Hyun mengantar sang Beta ke kamarnya. Mengucapkan selamat malam dibarengi senyum mautnya yang kini sering terbit dan meninggalkan Minhyun gemetar di ambang pintu.
Minhyun pikir dia tinggal di alam khayalan. Tapi cubitan kencang di lengannya sendiri memastikan dia sadar dan sehat.
Dia menggelengkan kepala kuat – kuat, menghela nafas panjang sambil melepas pakaiannya. Badannya terasa lengket dan tidak nyaman, sepertinya mandi berendam akan membasuh ketegangan seharian.
.
.
Minhyun masuk kamar mandi dan memutar keran, mengisi air hangat ke bath tub, menambahkan sabun yang segera berubah menjadi busa melimpah. Sambil terpekik senang ia mengaduk – aduk isi bak semangat, menikmati aroma sabun bubble gum yang ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sparkling Dream [A/B/O VERSE][BXB][Nu'est][2hyun]
Fantasy"Minhyun, kau sedang apa disini?", Aron menggenggam lengan Minhyun sambil mendesis gusar. Mereka sedang berada di dalam ruang klub yang masih sunyi, karena baru jam 6 sore. Jam operasi klub dimulai tepat jam 9. Klub tempat Aron bekerja sebagai esco...