Warn : trigger warning, mature content and violence, 21+
-------------------------------------------------------
"Kalau aku tidak mau? Secara hukum seluruh gedung ini milikku, jadi sah – sah saja aku berada di mana. Kau tidak bisa mengusirku cantik," Tuan Kwon lalu tersenyum licik, mata sipitnya mengirimkan pandangan yang membuat Minhyun ingin kabur.
Dia bisa lihat mata Tuan Kwon penuh nafsu dan kegilaan, dia harus menyingkir secepatnya. Rasa dingin merembes ke sekujur tubuh, Minhyun merasa pembuluh darahnya seperti dialiri air es.
"Ka...kalau....kalau begitu saya yang keluar," Minhyun menerobos keluar dari pantry dan dari hadangan badan tinggi Tuan Kwon, berusaha mencapai wilayah ruang tamu. Ingin segera keluar, meninggalkan situasi seram yang menimpanya.
Tapi saat ia melewati tubuh tinggi Tuan Kwon, sekejap tangan besar mencengkram lengan Minhyun erat, membuatnya memekik kesakitan.
Seketika ada nafas panas ditengkuknya, dan rasa basah yang menjijikan. Tuan Kwon menjilat tengkuk Minhyun sambil menyeringai, "Kau cantik tapi bodoh, mana mungkin aku membiarkanmu kabur?"
Minhyun panik dan ketakutan, dia tidak mau di klaim Alpha seperti Kwon ini, dia tidak mau mating dengan nya. Nafas Minhyun pendek – pendek, tubuhnya dingin, kepalanya berdenyut. Dia harus pergi, harus....
Minhyun meronta,berontak sekuat tenaga berusaha lepas dari Kwon, tapi nasib tak berpihak padanya.
Kwon Hyunbin adalah Alpha dengan kekuatan besar, tubuh berototnya dengan mudah menghadapi tubuh ramping Minhyun.
"LEPASKAN SAYA!", Minhyun menjerit dan gemetaran, dia terus meronta sekuat tenaga, memukul Kwon yang masih memeluknya dengan enteng.
"Oh, ayolah.....kapan lagi ada yang mau mating dengan Beta menyedihkan sepertimu? Bersyukurlah aku memilihmu Beta bodoh!," senyum menjijikan yang sedari tadi tersungging di wajah Kwon hilang, berganti dengan ekspresi dingin yang kejam.
Kwon Hyunbin tidak pernah di tolak, tidak sekalipun seumur hidupnya. Dan tidak akan ia biarkan seorang Beta menginjak – injak harga diri Alpha sehebat dirinya.
"TIDAK...! LEPAS....LEPASKAN SAYA...........LEPAS.....!", Minhyun tidak mau tunduk, walau kekuatan mereka timpang Minhyun terus berusaha melepaskan diri. Dia tidak akan menyerah semudah itu, dia tidak rela harga dirinya direnggut paksa.
Apa yang Minhyun rasakan sekarang adalah perpaduan antara takut, marah, terhina dan terluka jadi satu. Bagaimana bisa ia selalu di hinggapi kemalangan.....kebahagiaan yang melingkupinya akhir – akhir ini membuatnya lupa bahwa sosok hitam bernama hal buruk tak sejauh dugaannya.
Kali ini nasib buruk mengetuk pintunya dan memaksa masuk.
Tuan Kwon menyeret tubuh Minhyun yang terus berontak tanpa kesusahan, ia menuju ranjang tua milik Minhyun di sudut ruangan. Membawanya sedemikian rupa hingga kini mereka sudah bergelut di atasnya.
Tuan Kwon menindih tubuh Minhyun, berusaha menyentuh seluruh tubuh si Beta cantik, tangannya bergerilya menelusup kemanapun yang bisa ia sentuh.
Sekarang Minhyun hampir putus asa, tubuh besar diatasnya tak bergeming walau ia mengerahkan seluruh tenaga yang dia miliki. Minhyun menjerit, berteriak meminta tolong, mengiba memohon agar Tuan Kwon melepaskannya.
Tapi Tuan Kwon hatinya sehitam arang, matanya seolah buta, telinganya pun tuli. Dia tidak kasihan sedikitpun melihat Minhyun yang pucat seputih kertas mengiba agar dilepaskan. Dia dibutakan oleh nafsu dan ego yang ingin ditunaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sparkling Dream [A/B/O VERSE][BXB][Nu'est][2hyun]
Fantasy"Minhyun, kau sedang apa disini?", Aron menggenggam lengan Minhyun sambil mendesis gusar. Mereka sedang berada di dalam ruang klub yang masih sunyi, karena baru jam 6 sore. Jam operasi klub dimulai tepat jam 9. Klub tempat Aron bekerja sebagai esco...