chapter 4

24 0 0
                                    

Charlie semakin dekat dan mataku entah mengapa otomatis terpejam, namun saat mataku terpejam aku tak merasakan sesuatu apa pun, dan ternyata Charlie hanya mengambil remahan wafer yang aku buat tadi untuk toppingan wafle di hidungku. Aku merasa malu sekaliii, ya ampun kenapa bisa begini sihh!

Charlie tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Felice.
"Kenapa kamu menutup matamu? Apa kamu menginginkannya?" Dengan senyum yang nakal Charlie menanyakan hal tersebut ke felice.

"Tidak, tidak mungkin aku menginginkan hal tersebut denganmu, dasar kepedean banget!"Felice berkata dengan menahan rasa malunya.

Felice dan charlie akhirnya beradu mulut dengan Charlie yang terus menggoda Felice dan Felice yang tidak mau kalah..namun seketika mereka terdiam. tiba-tiba handphone charlie berbunyi,

Tringgg..tringgg..tringgg

kami langsung bangun dan aku merasa begitu canggung dengannya, akhirnya aku pun mulai berbicara dengannya

"ehh..siapa yg menelponmu?" Tanya Felice dengan penasaran.

"oh ini, dari asistenku".

"oh iya, aku sudah menyiapkan makan malam untukmu, mari kita makan!"

"ayolah!, perutku sudah bunyi-bunyi dari tadi :D"

Mereka berdua makan dengan suasana yang canggung, charlie pun memecahkan keheningan tersebut.

"Hey kamu tau tidak, kalau kita ini belum kenalan secara resmi!"

"Hmm iya juga kenapa kita tidak berkenalan dari tadi ya?" (Menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal untuk menghilangkan rasa canggungnya)

Sebenarnya Felice sudah mengetahui siapa pria di depannya ini, namun dia menepis pikirannya, karena tidak mungkin kan seorang yang amat teramat dia idolakan berada disini dan berjumpa dengan sebuah cara yang tidak disengaja.

"Mm..kalau gitu, perkenalkan namaku Charlie!" Tersenyum sambil mengulurkan tangan.

"Jadi kamu benar Charlie? Charlie puth?? Yang bakal konser di Paris ini?! Felice! Namaku Felice" membalas uluran tangan Charlie sambil terkejut.
(Ternyata benar dia Charlie!! My luv ku!!)

"Hahahahhaha.. kenapa kamu kaget seperti itu?? Aku pikir kamu sudah tau aku dari awal. Iya aku akan mengadakan konser disini" sambil menambahkan selai coklat kedalam waflenya. Namun Charlie heran mengapa wanita didepannya ini diam tidak ada suara, Charlie melihatnya ternyata dia mematung.

Dalam hati Felice berkata ("ya ampun.. mimpi apa aku sih bisa bertemu Charlie yang udah jelas-jelas hanya bisa dilihat lewat medsos, dinding kamar, serta tv, aku pengen nangis deh sekaranggg, mama Felice udah ketemu calon mantu mama betulan ini..")

"Hey!!! Apa kamu sudah gila? Tersenyum dan menangis secara tiba-tiba? Apa kamu sakit?" Charlie pun panik.

"Ah tidak apa-apa, hehe jangan khawatir, i'm so fine today!" Tersenyum dengan bahagianya

"Huft.. aku kira kamu kerasukan. Hmm.. felice apa kamu sibuk besok?"

"tidak aku rasa, ada apa?"

"aku ingin mengajakmu jalan"

Speechless

Felice merasa kaget dan tersenyum dalam hati mendengar perkataan Charlie.

Dalam hati Charlie ("lagi! Ni anak kesambet betulan kayaknya")
"hey Felice!, apa kamu mau? Kalau tidak bisa tak apa"

"tentu saja aku mau charlie!, kita mau jalan kemana?"

"lihat saja besok :)"

Mereka pun selesai makan dan felice mengemas meja makan lalu mengemas kamar, jam sudah menunjukkan pukul 22:05 saatnya mereka untuk tidur, tetapi ada yang aneh..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I Say "I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang