Sudah seminggu malvin berada di Singapura. Malvinpun sudah menemukan sahabat-sahabat baru disana, salah satunya devin. Malvin dan devin berada dalam satu kelas. Apa yang di inginkan malvin pun sudah menjadi kenyataan. Malvin terpilih menjadi salah satu anggota tim sepakbola di sekolahnya.
Keadaan vanya dan marsha pun baik-baik saja bahkan mereka terlihat tambah dekat layaknya seorang saudara. Tak lupa setiap hari malvin mengirim e-mail kepada marsha tapi sayangnya marsha selalu tidak membalasnya bahkan membacanya pun juga tidak ia lakukan.Dikamar Vanya
"Marsha ini ada e-mail dari malvin buat kamu." ucap vanya yg masih menatap layar komputernya.
"Aku males vanya jika tiap hari kerjaan ku harus membaca dan membalas e-mail dari malvin." ucap marsha yang sedang menyisir.
"Tapikan kamu udh janji sama malvin marsha akan membalas dan mengirimnya e-mail." ucap vanya sambil membalikan badan ke arah marsha.
"Sudahlah vanya aku malas membahas tentang malvin, aku pergi dulu ya vanya, byee." ucap marsha beranjak dari kamar vanya.
"Tapi marsha." ucap vanya sebelum marsha keluar kamar.
"Ya ampun vanya kamu bawel banget sih." ucap marsha yg menghentikan langkahnya
"Bukan bawel aku kan cuma ingetin kamu aja" ucap vanya sambil cemberut.
"Hmmm sudahlah kamu saja yang membalas e-mail dari malvin." ucap marsha sambil berjalan keluar kamar vanya.
"Gimana ya, ya udh deh aku bales aja e-mail dari malvin." ucap vanya yg membalikan hadapannya ke komputer.Akhirnya vanya yg membalas e-mail dari malvin. Setiap hari mereka selalu berbalas e-mail mereka menceritakan aktivitas dan kejadian yg mereka alami. Tapi sayangnya vanya tidak memberi tahu bahwa itu bukan marsha melainkan dirinya. Vanya sengaja memberikan identitas marsha saat mengirim e-mail kepada malvin.
Haiiihaiii aku balik lagi, oh iyaa part 1 ini nyeritain kalau marsha malvin dan vanya masih duduk di bangku sd ya hehehehe 😁😁
Maaf banyak typonya, maaf juga kalau jelek maklum amatiran.
Jangan lupa like + comentarnya ayo dong komen yg banyak biar aku semangat nexttnya (ngarep banget ya)
Satu lagi follow aku dong pengikut aku masih sedikit nihhh

KAMU SEDANG MEMBACA
KITA ITU RUMIT!
Ficção AdolescenteZhavanya Meidi "Menurutku cinta tak memandang dari fisik luarnya saja, cinta melihat dari hatinya. Menurutku cinta tak harus memiliki dengan melihatnya tersenyum dan bahagia sudah cukup dan cinta juga adalah pengorbanan." Malvin Saputra "Cinta adala...