[2]

127 35 11
                                    

Kim Sejeong dan Jung Daehyun.

Seisi kompleks mengenal keduanya dan terbiasa dengan segala jenis keributan yang sering mereka ciptakan sejak kecil.

Meski usianya terpaut tiga tahun, Daehyun dan Sejeong memang akrab. Sejak kecil, mereka kerap bermain bersama. Mulai dari permainan normal anak-anak, sampai kerusuhan sejenis mencuri jambu dari pohon jambu di rumah Pak RT atau menculik kucing siam milik tetangga, pernah mereka lakukan berdua.

Mama Daehyun dan Mama Sejeong merupakan sahabat sejak lama. Keduanya kemudian hidup bertetangga setelah memiliki keluarga masing-masing. Persahabatan inilah yang kemudian menurun pada kedua anak bungsu mereka. Terlebih, Mama Daehyun yang tidak memiliki anak perempuan sudah menganggap Sejeong seperti putrinya sendiri.

Bagi Daehyun, rumah keluarga Kim sudah seperti rumahnya sendiri. Begitu pula sebaliknya, Sejeong juga sudah menganggap keluarga Jung seperti keluarganya sendiri.

"Kak, kakak lulus SMA mau lanjut kemana?" Tanya Sejeong suatu kali. Ia sedang berada di ruang tengah rumah keluarga Jung. Bersama Daehyun, yang sedang sibuk dengan ponselnya dan setoples keripik singkong.

"Kenapa? Kamu takut kangen kalo aku gak tinggal di sini lagi?" Daehyun mengerling sambil tersenyum menggoda. Membuat Sejeong menjejalkan segenggam keripik singkong ke bibir Daehyun.

Lelaki itu tergelak. Mulutnya mengunyah sebentar sambil berpikir. "Ada deh. Rahasia."

"Pelit banget, biasaan."

"Eh, kamu juga rahasia-rahasiaan sekarang, mentang-mentang udah punya pacar hmph—"

Daehyun batal melanjutkan ucapannya karena tangan Sejeong sudah membekap mulutnya.

"Pacar apasih, Kak Daehyun ih!"

"Lah emang kenapa?"

"Nanti Tante denger."

"Terus?"

"Terus bilang ke Mama."

"Eeeee, ceritanya backstreet?"

"Apaansih bacot."

Daehyun kembali tergelak. Kemudian sebongkah tisu bekas pakai melayang ke arah Sejeong.

"Lagian bocah, udah pacar-pacaran aja."

"Ngga pacaran Kak Daehyuuuuun, budek ya?!"

Sisa tawa masih tersimpan di sudut bibir Daehyun, namun Sejeong terlihat serius. Jadi, sambil berpura-pura memasang wajah sedih, Daehyun membalas,

"Tapi kamu udah gapernah mau pulang bareng aku lagi sekarang, Jeong."

"Yaiyalah, ga sudi nungguin Kak Daehyun pendalaman materi dulu sampe sore. Dih ngapain, mending aku pulang terus tidur."

Sejeong membuat ekspresi mengejek, hingga Daehyun menutupi wajah cantik gadis itu dengan bantal sofa.

"Jadi cinta kamu sama Aa cuma segitu aja, Neng? Masa nunggu 2 jam aja ga mau?"

"KAK GELI BANGET SUMPAH DIH, TANTEEEEEE! KAK DAEHYUNNYA NIH!"

Tawa Daehyun berderai sambil berusaha menghindari serangan tangan Sejeong yang menghujankan cubitan ke lengannya. Tanpa gadis itu sadari, Daehyun menatapnya dengan cara yang berbeda.

Di balik tawa itu,

Ada sorot penuh arti dan sebongkah perasaan.

===

Dangdutan dolo yok neeeng, asoy

Nosedive [DH X SJ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang