Part3

706 11 2
                                    

udahpart 3 ajanih...mohon sarannyaya!!

maklum masih amatiran...

Happyreading...

Yudhistira

Ku lihat mata Balqis berkaca-kaca saat ayah dengan lantang berucap akan menjodohkan Balqis jika dalam 1 bulan dia tidak memperkenalkan calon suaminya ke hadapan ayah dan ibu.

Hhh...ayah memang keras dan tegas, dia tak pernah meminta pendapat orang jika memang keputusan yang dia ambil adalah benar-benar BENAR ( tentu saja 'benar' versinya)

Dan aku pun tak bisa berbuat apa-apa. Rasanya tak tega saat Balqis menangis dihadapanku. Tapi apa yang dapat ku lakukan untuknya?

Tok..tok..tok..

"Iya masuk." 

Ternyata Ghina, dia sekretaris ku. Gadis tinggi semampai dengan lesung pipit di wajahnya. Rambut hitam yang selalu tergerai menambah anggun wajahnya. Aku heran, kenapa dia memilih jadi sekretaris? Padahal kalo dia mau dia bisa jadi model catwalk atau model iklan shampoo. Aku naksir? Tentu saja tidak. Dia sudah menikah. Dan lagipula dia bukan tipe ku.

"Maaf, Pak! Ini file-file yang harus ditandatangani hari ini." sembari menyodorkan beberapa berkas. "Bisa langsung ditandatangani pak!" lanjutnya.

"Ok..!" jawabku.

Dia menunggu di depan mejaku. Saat aku tengah sibuk dengan tandatanganku. Ghina membalik pigura foto ke arahnya.

"Ini pacarnya pak?" tanya Ghina.

Aku mengernyitkan kening. Dia memang belum pernah bertemu Balqis, karena dia baru 1 tahun disini.

"Bukan, dia adikku. Namanya Balqis." Jawabku datar.

"Adik Pak??" tanyanya kaget. Matanya yang bulat nyaris keluar karena jawabanku.

"Iya, dia adik saya."

"Kok gak mirip sama sekali Pak? Pak Yudhis mukanya jawa banget Pak, sedangkan adiknya kaya ada darah arab nya!" ujar Ghina sambil terus melototi foto itu.

"Sudah selesai tandatangannya." seruku datar.

"Kamu kerja disini bukan untuk mengomentari adik saya." sambungku tanpa melihat wajahnya.

"Eh...hhh. Maaf Pak, saya gak sengaja. Permisi Pak!!" dia pun pergi. Dari mukanya dia seperti bersalah karena sudah mengomentari fotoku dan Balqis.

Ku tatap kembali foto itu, foto itu di ambil saat acara wisuda Balqis di Yogyakarta. Dia mengenakkan kostum wisudanya yang ratusan kali dia protes karena rasanya tak nyaman. Hari itu dia agak berbeda. Dia lebih cantik dari biasanya, karena ibu yang memaksanya berdandan extra. Hasilnya tidak menor namun terlihat begitu anggun. Wajahnya memang tak mirip denganku. Sama sekali tidak. Tentu saja, karena dia bukan adik kandungku.

TBC

Cinta itu DekatWhere stories live. Discover now