• Wedang Ronde & Jagung Bakar •

1.2K 231 76
                                    

💕Happy Reading💕

.

Warn typo(s)

.

Wonwoo tersenyum, manik mata rubahnya berbinar menatap gemerlap lampu warna warni dari odong odong kayuh yang berjalan mengelilingi Alun Alun Selatan Yogyakarta ini. Duduk beralaskan tikar, Wonwoo menunggu Mingyu yang sedang memesan camilan di seberang jalan.

Memang begitu. Untuk para penjual jajanan kaki lima ada di sisi sebelah dimana dulunya adalah kandang untuk dua ekor gajah. Namun karena alasan keamanan, dua gajah itu di pindahkan ke Gembiraloka Zoo. Dan sekarang space depan kandang gajah  tersebut di gunakam para penjual kaki lima untuk memarkirkan gerobak mereka. Terdapat cukup banyak variasi camilan disana. Aneka tempura, Cilok, Bakso tusuk, Sosis bakar, crepes, jagung susu keju, dan masih banyak lagi.

Wonwoo hanya memesan semangkuk wedang ronde dan jagung bakar pedas asin. Dia dan Mingyu sudah sempat mampir makan sebelum berakhir terdampar di tempat penuh manusia ini. Suasana memang cukup ramai, namun tidak mengurangi rasa nyaman untuk sekedar mampir dan bermain di Alun Alun Selatan kota Jogja ini.

Wonwoo tersenyum saat Mingyu telah terlihat berjalan ke arahnya. Mingyu membalas senyum manis Wonwoo, dan mendudukkan dirinya di samping kekasihnya.

"Kau memesan apa, Gyu?"

"Wedang ronde dan roti bakar rasa coklat dan jasuke."

"Hah? Jasuke?"

"Iya. Jasuke, bukan Uchiha Sasuke. Aku juga heran ada makanan kecil bernama unik seperti itu di Jogja."

"Jasuke apa maksudnya?"

"Nanti kau akan tahu setelah pesanan kita datang."

Wonwoo mengangguk lalu menyandarkan kepalanya di bahu lebar kekasihnya.

"Gyu.."

"Heum?"

"Terimakasih sudah mengajak ku liburan ke kota ini."

"Sama sama. Sudah lama aku ingin mengunjungi Jogja. Walau tidak memiliki saudara disini, ada banyak hotel murah dan sesuai dengan kantong pelajar seperti kita. Lagipula, masyarakat di sini ramah ramah."

"Kau benar. Disini benar benar menyenangkan. Walaupun macet, tapi entahlah ada suatu tarikan khusus yang membuatku nyaman berada di kota ini."

"Besok kita ke Malioboro okay? Kita hanya 5 hari disini. Kau bisa belanja sepuasnya disana. Harganya juga tidak terlalu mahal."

"Baiklah, besok kita ke Malioboro."

Wonwoo memegang jemari Mingyu, dan memainkannya. Tersenyum saat mendengar ringisan lirih yang lolos dari belah bibir tebal kekasihnya ketika dengan isengnya Wonwoo mencubit kecil tangannya.

"Permisi Mas, ini pesanannya. Jagung bakar pedas asinnya, satu. Roti bakar rasa coklatnya, satu. Wedang rondenya, dua. Sama satu Jasuke ukuran besarnya, satu. Semuanya sudah lengkap?"

"Sudah, Pak. Ah, boleh saya minta dua botol air mineral?"

"Baik, Mas. Nanti saya antarkan. Silahkan dinikmati."

Wonwoo dan Mingyu mengangguk, dan segera mencicipi pesanan masing masing.

"Mana yang kau maksud Jasuke?"

"Ini."

Wonwoo mengernyit heran. Di hadapannya kini ada satu cup besar jagung manis kukus dengan taburan keju parut di atasnya.

"Ini jagung manis, Gyu."

"Iya ini. Jasuke. Jagung Susu Keju."

Wonwoo mengerjap tidak percaya dengan satu fakta tentang Jasuke.

"Astaga! Jadi hanya jagung manis kukus yang di beri topping keju dan susu kental manis?"

"Yaps! Lucu bukan?"

Wonwoo terkekeh dan menggelengkan kepalanya heran. Wonwoo menyeruput kuah jahe di mangkok wedang ronde miliknya. Sensasi hangat itu langsung menyeruak di kerongkongan dan lambungnya. Wonwoo tersenyum puas.

"Enak?"

"Iya, Gyu. Rasanya pas. Aku suka."

Mingyu menganggukkan kepalanya dan mengusap lembut helai rambut hitam Wonwoo.

"Kau tahu, rasa wedang ronde di Jakarta dan Jogja itu berbeda."

"Sama saja, Gyu."

"Berbeda Kakak."

"Ish! Apa bedanya?"

Mingyu berdehem dan menyuap roti bakar rasa coklat miliknya.

"Karena jika di Jakarta, aku menikmatinya sendirian. Karena aku selalu membeli wedang ronde dengan rekan tim basketku, dan otomatis itu tanpa dirimu."

"Lalu?"

"Nah, jika di Jogja. Aku menikmatinya bersamamu, hanya berdua. Rasanya lebih nikmat, dan juga hangat. Seperti saat ini."

Wonwoo menatap datar Mingyu yang tertawa pelan, gombalannya sepertinya gagal.

"Dasar tukang gombal!"

"Biar saja."

Wonwoo menaruh sendok bebek wedang rondenya dan beralih mengambil jagung bakar miliknya. Meniupnya pelan dan mulai menjilati rasa pedas asin di jagung bakarnya.

Wonwoo menggigit biji biji jagungnya dan tersenyum. Rasanya enak, pas seperti yang dirinya harapkan.

Wonwoo menatap Mingyu yang sedang menyeruput habis kuah wedang ronde miliknya.

"Kau ingin mencicipi jagung bakarku tidak?"

Mingyu menoleh dan mengangguk lucu. Wonwoo tersenyum dan kembali menggigit jagung bakarnya.

Namun seketika bola mata rubah itu membulat saat wajah mereka berdua menjadi benar benar dekat. Hidung bangir keduanya bersentuhan. Mingyu dengan isengnya menggigit sisi lain dari jagung bakar yang Wonwoo gigit. Itu berarti bibir mereka berdua hanya terpisah oleh sebuah bonggol jagung bakar milik Wonwoo.

Mingyu menggigit jagung bakarnya dan menjauhkan kepalanya. Mengunyah dan tersenyum jahil ke arah kekasihnya yang masih setia menempelkan bibirnya di jagung bakarnya.

"Kenapa, Kak?"

Bugh..

"Aww! Kenapa aku di pukul?!"

"Kau menyebalkan! Kau bisa memintanya dan memegangnya sendiri, kenapa harus bersamaan dengan ku sih?! Aku malu di lihat orang lain. Posisi kita sangat dekat tadi. Astaga!"

"Tsk! Kau cerewet, Kak."

"Yak!"

Mingyu tertawa lalu mencubit pipi tirus kekasihnya itu. Melanjutkan kunyahannya pada roti bakar rasa coklat dan jasuke miliknya. Mengabaikan Wonwoo yang masih memberikan sumpah serapah dengan suara lirih dan nada yang cukup menunjukkan kekesalan itu padanya.

"Menyebalkan!"

"I love you, Kakak."

"Mingyunie!"

"Hahahaha."

.

Sini main main ke Jogja..

Aku ngetik ini sambil menikmati semangkok wedang ronde di Alun2 Selatan wkwk, masih disini~~

Snack Time [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang