Salsabila Zahwan

Sabil- Kecelakaan

Kecelakaan
.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)
.
.
.

Suara riuh terdengar dari arah gerbang sekolah, banyak orang bergimung disekitar pagar. Suara hentakan kaki mulai terdengar menuju gerbang sekolah. Para guru serta petugas kesehatan sekolah atau sering disebut palang merah remaja berbondong-bondong menuju tempat tersebut untuk melakukan pertolongan pertama pada korban tabrak lari yang baru saja terjadi.

Upacara menjadi riuh, namun wakil kepala bidang kesiswaan menyuruh siswanya untuk tetap tenang, dan kembali melakukan upacara hingga selesai.

Upacara dilaksanakan dengan tertib. upacara selesai pada pukul delapan pagi. Tapi berbeda dengan upacara biasanya yang langsung bubar menuju kelas masing-masing. Kini upacara tidak dibubarkan terlebih dahulu. semua murid masih diam dilapangan karena ada pengumuman sedikit dari wakil kesiswaan. Tampak harap cemas dari wajah para siswa menunggu pengumuman yang jarang ditemui ini.

"Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh"

"Walaikumsalam warahmatullah wabarakatuh" jawab serentak para siswa.

"Ada sedikit pengumuman yang akan saya ucapkan kepada semua murid SMA Guna Bangsa. Mungkin banyak yang bertanya mengenai kejadian yang baru saja terjadi. Disini bapak akan sampaikan pada kalian semua. Telah terjadi tabrak lari atas nama Arkhan Shadiq Zahwan kelas XI IPA 1" jeda bapak wakil kesiswaan.

terdengar riuh di tengah lapang. Semua siswa tak menyangka akan kejadian ini. Siapa yang tak kenal dengan Arkhan Shadiq Zahwan yang merupakan waketos sekaligus atlet karate terganteng seantero sekolah. Terdengar isak tangis dari para siswi. Bahkan ada dua orang siswi yang pingsan mendengar pengumuman tersebut.

"Mohon tenang semuanya, marilah kita berdo'a. Mudah-mudahan saudara kita cepat pulih dan bisa berkumpul untuk menuntut ilmu bersama lagi. Berdo'a mulai" ucap ketua rohis yang tadi dipanggil oleh wakil kesiswaan untuk memimpin do'a. Kemudian siswa-siswi Guna Bangsa menundukan kepala untuk berdo'a.

"Berdo'a selesai" ucap ketua rohis kemudian menyerahkan mikrofon pada wakil kesiswaan.

"Satu lagi pengumuman dari saya. Kepada siswi bernama Salsabila Zahwan, setelah upacara bubar, diharapkan menghadap saya. Wasaalamu'alaikum warahmatullah" ucap Pak Bayu selaku wakil kesiswaa SMA Guna Bangsa mengakhiri pengumuman kali ini.

Di tengah lapang sebagian siswa membubarkan diri menuju kelas masing-masing. ada juga segerombol siswi menghampiri Sabil. Mereka tahu kalau sabil dan shadiq merupakan saudara. Mereka ingin mengonfirmasi pengumuman barusan kepada sabil.

"Sabil, lo sodaraankan sama shadiq? Lo pasti tahu kan tentang kejadian ini? Ini gak mungkin terjadikan? Jawab sabil.. jawab.. Jangan diem aja lo" sahut seorang siswi dengan rambut kuncir kuda sambil mengguncang-guncangkan bahu sabil.

Sabil hanya bisa diam terpaku akan pengumuman yang baru saja disampaikan. Hatinya sesak namun tetesan bening tak keluar sedikitpun dari matanya. Hanya tatapan kosong yang ada saat ini.

"Eh lepas, lo jangan dulu tanya-tanya sahabat gue kaya gitu dong. Kasian kan dia. dia juga baru tahu barusan" sahut senja yang merupakan sahabat dekat sabil.

Senja mengusap-ngusap punggung sahabatnya itu agar sabil tenang..

Tatapan sabil kosong. Tak mendengarkan suara pertengkaran disekitarnya.. Meskipun sabil dan shadiq tidak terlalu dekat seperti saudara yang lain tapi sabil tetap peduli akan kondisi dari abangnya ini.

Teringat tadi pagi ketika sabil melewati kamar abangnya, ia masih melihat abangnya sehat wal'afiat di dalam kamar bertema hitam putih itu. ia sengaja tidak menyapanya karena tadi pagi dia kesiangan dan sepertinya abangnya pun sama kesiangan. Dan dia memutuskan untuk berangkat dengan terburu-buru mengingat waktu yang tersisa sedikit.