Dia...

14 4 1
                                    

"Ra, katanya bakalan ada murid baru ya?" Tanya Kavin saat dia dan Zara dalam perjalanan menuju sekolah dengan Mobil sport milik Kavin.

"Iya, kata papa sih gitu tapi aku enggak tau pasti dari Keluarga apa soalnya papa cuman bilang kalo akan ada murid baru di kelas kakak"

"Oh gitu..."

Kening keduanya berkerut ketika sampai di halaman sekolah. Terlihat banyak sekali murid-murid bergegas menuju Area parkiran sekolah. Ada apa gerangan?

"Eh kak, kenapa tuh pada lari ke lapangan?" tanya Zara dengan mata yang menatap lihai kearah murid-murid. Kavin yang juga penasaran, langsung memasuki Area parkiran tanpa menjawab pertanyaan Zara.




———————




Mobil siapa tuh?

Mobil nya mewah banget, lebih mewah daripada punya kak Kavin!

Kira-kira siapa ya di dalam?

Apa mereka itu yang dibilang Kepsek?

Murid baru maksud lo?

Hooh! Kita aja enggak pernah lihat mobil beginian,

Bener tuh!


Luna menatap kebelakang dengan senyum lebar. Tidak di sangka, ternyata sekolah ini penuh dengan murid-murid yang Kemal alias Kepo Maksimal. Febian menatap kesal dengan murid-murid di luar mobil nya. Apakah mereka tidak pernah melihat mobil sport seperti ini? Sungguh, tingkah mereka seperti anak desa yang baru ke kota. Sangat lebay.

"Kakak Februari, berasa kayak artis Luna! Lihat deh mereka sampe segitunya, seterkenal itukah kita?" celoteh Luna membuat kepala Febian ingin pecah saja, sekarang bagaimana mau keluar? Febian takut jika dia keluar maka yang ada dia tuli, karena suara yang memuja dirinya. Sungguh terlalu kegeeran si Febian.

Mereka berenam dengan tiga Mobil datang secara bersamaan dengan Mobil Febian dan Luna yang memimpin membuat banyak pasang mata yang melihat itu penasaran dan berlarian menuju parkiran.

"Kak, suruh aja Kak Adrian yang ngusir mereka, Lama-lama pusing Luna ngehafalin wajah mereka! Kebanyakan"

Febian menepuk pelan dahinya. Adik satunya ini. Di saat seperti ini masih saja bergurau nya. Untuk apa menghafal wajah mereka? Kenal saja tidak. Sungguh, ingin rasanya Febian melempar Luna keluar saat ini juga.

Iya. Adrian! Dengan cepat, Febian mengeluarkan IPhone nya dan menekan nomor Adrian. Setelah mendengar suara sapa di sana, membuat cowok itu tersenyum lebar.

"Bro, gimana nih? Gw sama Luna enggak bisa Keluar, banyak murid di sini bahkan cowok jadi-jadian juga ada di sini, kesini dong ajak juga semuanya"

"Oh oke, kita mah oke! Kalo gitu gw telpon si Angelyn dulu, gw tutup Bro!"

"Oke!"

Tut!

"Tunggu aja" Luna hanya mengangguk saat mendengar itu. Dia kembali melakukan aksinya, menghafal wajah para murid yang antusias menyambut dirinya, kakaknya, juga teman-teman nya. Hal yang unfaedah!


Tin. Tin. Tin.

Mendengar bunyi klakson Mobil itu membuat semua murid berpindah tempat. Kali ini mereka tahu siapa yang datang, Kavin dan Zara.

"Wah kak, ternyata ada Mobil yang sama kek kita! Luna pikir cuman kita aja yang punya mobil kek gini ternyata ada, emang Kemal yang mereka semua!"

Febian tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Luna. Dia hanya menatap datar Mobil sport yang sekarang sudah terbuka menampilkan dua sosok berlain jenis yang asing di mata nya. Febian meneliti dengan baik keduanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pick Me'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang