MELLIFLUOUS

BAGIAN KEDUA : 2006 (2)

Waktupun berlalu begitu cepat. Tidak terasa sekarang aku sudah kelas 4 SD. Sekarang aku tidak terlalu diam seperti dulu, sepertinya aku sudah cukup bisa beradaptasi.

Aku bisa pulang sendiri dengan berjalan kaki. Ternyata jarak dari rumah sampai ke sekolah tidak terlalu jauh, bahkan sangat dekat. Biasanya aku berjalan bersama Patricia saat pulang. Rumah kami berdekatan, hanya berbeda beberapa gang saja. Aku senang berteman dengan Patricia. Ternyata dia anak yang sangat menyenangkan, bahkan kami menemukan banyak kesamaan. Kami sama-sama menyukai satu acara dari Korea Selatan, mungkin kalian tau juga. Running Man, itu nama acaranya. Dia juga suka makan keju dan rumput laut, sama seperti aku.

Kelas 4 banyak hal-hal baru yang sebelumnya belum ku ketahui dan aku baru mengetahuinya. Misalnya soal pacar.
Iya, pacar.

***

SD Merah Putih, 2011

"Vania," aku menoleh ke arah suara yang memanggilku. Ternyata itu James, anak teriseng di kelasku. James tertawa-tawa dengan kedua tangan dilipat di dada. "Lo pacarnya Carl?"

Aku mengeryit. Pacar?

"Lo gatau apa itu pacar?"

Aku menggeleng tidak paham. 

"Pacar itu..." James berfikir keras. Ia menggaruk-garuk kepalanya. Sepertinya anak itu juga tidak tau.

"Kamu ga tau juga?" tanyaku blak-blakan.

James kaget ditanya seperti itu. Ia menggeleng keras. "Bukan! Gua tau! Gua susah jelasinnya. Maksudnya pacar itu... Pacar itu..."

Aku menanti ucapannya.

"Temen deket?" tanyaku.

"Yah," ia memiringkan kepalanya. "Miriplah. Tapi pacar tuh lebih deket lagi daripada temen."

Aku berfikir. Berarti aku pacarnya Kal? Aku pun menjawab pertanyaan James sebelumnya. "Berarti iya, aku pacar Kal."

James berteriak kegirangan. "Wooooii!! Vania ternyata pacarnya Kal!"

Teman-teman yang lain berhenti melakukan aktivitasnya dan bersorak. Suasana kelas menjadi gaduh. Mereka berteriak-teriak, entah apa yang diteriakkan.

Kal tidak ada di situ, dia tidak masuk hari ini. Sakit katanya.

Jadi aku hanya menatap mereka, teman-temanku dengan heran. Lalu tersenyum bingung.

***

Benar-benar bodoh aku saat itu. Bagaimana bisa aku tidak tau arti pacar? Mungkin aku terlalu polos. Ya sudahlah. Mereka juga hanya mengejek-ngejekku selama beberapa hari, setelah itu mereka tidak ingat lagi sepertinya.

Sebenarnya masih banyak cerita tentang Kal, tapi aku lupa, itu sudah cukup lama. Kal itu anak teladan, jadi cerita tentangnya tidak jauh hanya soal sekolah dan pelajaran. Sepertinya Kal jarang sekali bermain.

AH!  Ngomong-ngomong soal bermain, aku jadi ingat waktu kelas 4 kami sekelas pernah bermain negara-negaraan. Mungkin kesannya aneh, tapi kami benar-benar melakukannya. Aku dulu jadi menteri keuangan, jabatan yang cukup menyenangkan. Patricia yang menurutku paling lucu. Ia menjadi tukang koran di Negara Oscarea.