[Special Chapter] - Ospek Jurusan

44.4K 4.9K 1.1K
                                    

Jaemin memperhatikan bayangan tubuhnya yang terpantul oleh cermin. Perlahan dirinya menyunggingkan senyum saat sudah merasa rapi dengan balutan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam.

Jaemin dikejutkan kala sepasang tangan tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, mengendus aroma lehernya yang sebelumnya sudah ia olesi aromatherapy oil dengan wangi lavender.

"Semangat osjurnya, sayang."

Jaemin memutar tubuhnya, menghadap ke arah Jeno yang tersenyum teduh kepadanya. "Thanks." Ia merapikan poni Jeno yang menutupi dahinya. "Kamu buruan gih ke sekolah. Jarak dari apart aku ke sekolah kamu itu dua jam-an loh."

Jeno merengut. "Padahal aku masih mau kangen-kangenan sama kamu. Kok kamu malah ngusir aku?" Jeno seketika ngambek, ia menduduki kasur apartemen Jaemin dengan lengan yang disilangkan.

Jaemin terkekeh saat melihat sisi kekanakan Jeno keluar. "Buat apa kangen-kangenan? Kita kan ketemu terus setiap minggu." Ucapnya sembari berjalan mendekat ke arah Jeno.

Jeno menggeleng. "Ketemu seminggu tuh nggak cukup buat aku. Bahkan sehari nggak liat kamu aja rasanya sepi banget."

"Apasih! Gembel banget." Jaemin menyentil dahi Jeno. Sedangkan sang empu malah terkekeh.

Jeno meraih tangan Jaemin dan menggenggamnya lembut. "Serius deh. Dulu mah kalau kangen tinggal mampir ke kelas atau nggak ke rumah kamu. Kalau sekarang mah boro-boro. Mau ketemu harus nunggu weekend atau nggak tanggal merah. Lagian kamu juga kenapa harus pindah ke apartemen sih?" Keluh Jeno.

Jaemin ikut duduk di samping Jeno, kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Jeno. Sedangkan tangan mereka masih saling bertaut satu sama lain. "Kan kamu tau sendiri jarak rumah aku ke kampus lumayan jauh. Ya kali aku pp tiap hari. Apalagi sekarang aku lagi ospek, yang mana diharusin dateng jam 6 pagi."

Jeno mengangguk pasrah dengan wajah yang masih ditekuk. "Iya deh. Sesukanya kamu aja."

Jaemin terkekeh, ia melepas tautan tangannya kemudian mengecup singkat pipi Jeno. "Udah sana balik kamu. Udah jam 5 ini. Aku juga mau berangkat ke kampus." Suruh Jaemin.

Jeno mendesis. "Kurang lama ...."

Jaemin menautkan alisnya. "Apanya yang kurang lama?" Tanya Jaemin bingung.

Jeno mengangkat tangannya, kemudian menunjuk ke arah pipinya. "Ini." Lalu beralih menempelkan jari telunjuk ke bibirnya. "Disini juga." Jeno menunjukkan senyumnya, lebih tepatnya senyum mesum layaknya om-om pedo.

Jaemin tersenyum. "Boleh." Balasnya. Kemudian ia berdiri dari duduknya, mengambil sepatu hitam yang ia letakkan di bawah kasur. Jaemin lalu menyeringai ke arah Jeno dengan tangannya yang membolak-balik sepatu itu. "Hm, kayaknya sepatu ini cocok banget buat nyium kamu."

Mendengar itu Jeno dengan cepat menutup wajahnya. "Sayang! Kok kamu malah KDRT sih?! Aku laporin pak RT nih ya."

Jaemin mendelik. Jeno kalau manja lebaynya memang suka kumat dan tidak bisa ditakar.

Tapi tetap saja, ujung-ujungnya Jaemin mencium Jeno di dua tempat yang kekasihnya tunjuk sebelumnya.

Cup!

Cup!

🐁🐁🐁

Jeno memasuki kelasnya yang baru. Suasana kelas yang berbeda dengan kelasnya yang lama. Masih berisik, namun tidak seberisik kelasnya dulu.

Di sekolahnya, tiap tahun selalu ada perombakan kelas sesuai akumulasi nilai rapor tahun ajaran sebelumnya. Dan nilai rapor Jeno sukses membuat Jeno berada di kelas ini.

[✔️] Fanboy | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang