Section 1. Miserable Heart

66 0 0
                                    

New update.. huwahh finally stelah beberapa bulan hanya mnjd draft akhirny bisa kelar n publish juga section INI... moga suka ya guyz.. like always keep vomment n share, you are amazing.. happy reading guyz... :)
.....................................................................

6 bulan kemudian, Happy House for Children Care, Kota London.

Dua orang gadis dengan pakaian gelap yang serupa bergandengan didepan gerbang besar yang bertuliskan Happy House yang merupakan salah satu panti asuhan terbesar di Kota London.

Seorang wanita telah berdiri di gerbang besar tersebut dengan senyum yang mengembang, memperkenalkan dirinya sebagai Mrs. Willan, Sirleen Willan, kepala panti asuhan Happy House. Perawakan Mrs. Willan layaknya wanita displiner lainnya dengan rok hitam menggantung diatas mata kaki dipadu dengan jas biru laut serta rambut hitamnya yang disanggul memberikan kesan lawas pada keseluruhan penampilannya.

Mrs. Willan mengayom Lanna memasuki gerbang Happy House menuju asrama yang akan ditempatinya, menjelaskan bahwa ini akan menjadi rumah yang nyaman untuk mereka hingga nanti mereka dewasa dan telah dapat mengurus diri masing-masing.

Seluruh keperluan Lanna telah disiapkan kuasa hukum keluarga Whitemoore, warisan Whitemoore untuk sementara berada dibawah lindungan federal kota London hingga Lanna menginjak umur 18 tahun dan sah mewarisi peninggalan orang tua mereka, jelas Mr. Allan, kuasa hukum keluarga Whitemoore, pagi itu sebelum mereka berangkat ke Happy House.

Lanna hanya terdiam sambil terus menggenggam tangan Kanna, dia tidak begitu peduli, dia hanya ingin mom dan dad-nya berada disana saat itu bukanlah Mr. Allan ataupun Mrs. Willan yang saat ini merangkulnya.

"ini adalah kamar yang akan kamu tempati" jelas Mrs. Willan

"pasti melelahkan sekali hari ini, Lanna boleh istirahat dulu. Makan siang dimulai pukul 11.00 nanti, Ibu akan memanggilmu nanti saat jam makan siang" lanjut Mrs. willan sembari terus tersenyum dan mengelus rambut gadis 12 tahun itu.

"selamat istirahat" ujar Mrs. Willan menutup pintu kamar.

Lanna memperhatikan ke sekelilingnya, buku, boneka, pakaian semuanya telah tersedia, tapi kenapa hanya ada satu ranjang, pikirnya.

"ranjangnya hanya satu" ujar Lanna memandangi Kanna

"mungkin mereka lupa" jawab Kanna singkat

"apa aku harus menemui Mrs. Willan? Memintanya menambahkan satu ranjang lagi untukmu,Kanna"

"tidak perlu, Lanna. Aku rasa ini cukup. Kita bisa tidur di ranjang yang sama"

"mungkin mereka tahu kalau kita tidak suka dipisahkan" lanjut Kanna tersenyum, senyuman yang dingin.

Lanna terdiam mengaduk makanan di atas piringnya, nasi dan sayuran serta bacon iris dalam piringnya tampak menjadi menu makanan baru yang di buat oleh Lanna sendiri, tidak ada selera makan sedikit pun sedari tadi Lanna sibuk hanya mengaduk makanannya saja.

Dining Hall Happy House merupakan aula multi fungsi yang besar di tengah-tengah bangunan Happy House yang bergaya classic. Aula besar yang setiap harinya menjadi tempat makan para penghuni Happy House dan sesekali di sulap menjadi ruang pertemuan atau tempat charity pada waktu-waktu tertentu, dengan total delapan lampu gantung yang besar memenuhi langit-langit ruangan, meja-meja panjang dengan banyak makanan terhidang untuk para penghuni Happy House. Jika kau ingat adegan makan malam di serial Harry Potter, kurang lebih begitulah suasananya, tentu saja tanpa adanya hantu-hantu tembus pandang yang berkeliaran disekelilingmu dan hal-hal magic lainnya.

Lanna teringat saat menonton adegan itu di TV di ruang keluarga di rumahnya, bersama mom, dad, dan Kanna, mungkin mereka mengambil gambar di aula ini, entahlah. Setetes- dua tetes air mata mengalir di pipinya, dia mengusapnya, terisak. Lanna menoleh, dia lupa, dimana Kanna- tadi dia menyuruhku untuk duluan karena ingin ke kamar mandi, apa dia tersesat di jalan menuju aula ini, gumam Lanna.

Second HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang