Edward tersenyum saja melihat Julia yang hendak mengikat rambutnya sambil menatap ke arah lain. Gadis itu terlihat tidak nyaman dengan perhatian dari sekelilingnya. Entah sejak kapan Edward menyukai apa yang menjadi pemandangannya saat ini. Gadis itu berbeda. Dia sedikit banyak membuat perhatian Edward teralihkan secara tidak sadar. Entahlah. Rasanya ada yang kurang jika sehari saja tidak menggodanya baik dirinya berada di Jakarta atau di luar negeri.
"Kenapa sih semuanya ngeliatin banget?! Aku tuh nggak mau deh kalau sampe masuk berita trus dihina-hina sama fans kamu," keluh Julia dengan bibir yang merengut cemberut.
"Siapa yang bakalan hina kamu?" tanya Edward kalem.
"Fans kamu lah! Harusnya tuh nggak mesti kamu ajak aku nonton di hari Jumat kayak gini. Besok itu weekend yang artinya hari ini bakalan rame sama orang-orang," jawab Julia sewot.
"Kan, kamu mau pas aku ajak nonton tadi," sahut Edward dengan kening berkerut.
"Ya aku pikir nggak bakalan diliatin kayak gini," balas Julia.
"Udah resiko punya temen tenar kayak aku," celetuk Edward geli yang membuat Julia berdecak sebal padanya.
"Tahu gitu, yah, aku nggak bakalan mau nonton sama kamu!" sewot Julia sambil melototinya.
Edward terkekeh geli lalu menangkup kedua pipi Julia dengan gemas. "Kenapa sih kalau kamu lagi sewot, mukanya bisa ngegemesin banget?"
"Izzz, lepasin! Aku bukan anak kecil!!" tegur Julia sambil menurunkan kedua tangan Edward dari wajahnya.
"Aku gemes bukan berarti anggap kamu kayak anak kecil. Tapi karena aku seneng kalau kamu masih bersikap apa adanya Julia tanpa menilai diri aku yang sekarang," ucap Edward hangat.
"Maksud kamu?" tanya Julia bingung.
Senyuman Edward semakin melebar karena Julia sama sekali tidak peka tentang dirinya yang sudah menaruh perhatian pada Julia. Saat gadis itu memegang gitar kesayangannya dan memetic beberapa kunci nada dengan apik sambil bernyanyi, disitulah Edward mendapat kesan menarik dari gadis itu.
Jika Edward seringkali dicibir karena peruntungannya tentang cinta adalah nol besar, dia tidak peduli tentang hal itu karena baginya, kebersamaan dengan Julia selalu membuatnya tersenyum. Seperti sekarang ini.
Memang benar jika tadinya Edward menyukai sahabatnya, Lea, karena gadis itu memang cantik dan baik hati. Mendekatinya selama beberapa saat dan akhirnya membuat Edward menyadari jika dirinya hanya menganggap Lea sebagai seorang sahabat dan cukup bahagia saat melihat Lea berhasil mendapatkan cinta pertamanya.
Tentang Clarissa? Gadis cantik yang berprofesi sebagai chef professional dan seleb chef ternama yang sedang dirumorkan bersama dengannya pun hanya sebatas teman saja, tidak lebih. Kesukaannya memang selalu pada gadis berparas cantik dan lucu, tapi ternyata Clarissa juga bukan untuknya.
Persamaan dari kedua momen itu adalah dia tidak pernah bersedih hati atau merasa terluka atas penolakan yang diterimanya, tapi justru tetap menjalin pertemanan dengan keduanya. Lagi pula, jika saja dirinya mau lebih berusaha, mungkin dia bisa mendapatkan salah satu dari mereka tapi tidak melakukannya.
Dengan apa yang dimilikinya saat ini, juga perkenalan yang sudah semakin luas, dia tinggal memilih gadis manapun sesuai keinginannya, tapi dia tetap tidak melakukan apa-apa karena tidak tertarik. Satu-satunya yang membuatnya tertarik adalah gadis kurang peka yang masih terlihat cemberut dan risih terhadap sekelilingnya saat ini.
Entah sejak kapan, Julia selalu menjadi orang pertama yang dihubungi Edward saat dirinya baru mendarat di Jakarta, atau pada saat dirinya membutuhkan bantuan. Dia sangat tahu jika Julia tidak akan menolaknya dan sudah pasti akan hadir dalam berbagai kondisi. Terlebih lagi karena Edward tahu jika Julia hanya memiliki dirinya dan Lea sebagai teman baik, yang artinya adalah Edward tidak perlu bersaing dengan siapapun untuk mendapatkan perhatiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/156575986-288-k332902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONSCIOUS LOVE.
RomanceThis is the story of Edward and Julia. Side story dari dua tokoh yang ada dari kisah Unspoken Love, dimana dua sahabat ini memiliki kisahnya sendiri. Aku harap kamu menyukai mereka sebagaimana kamu menyukai teman2nya. Borahae. 💜 Sheliu.