PART. 3 - SILLY BESTIE

12.5K 940 65
                                    

Maaf jika baru bisa update.

Lea tersedak hingga wajahnya memerah karena kaget dan geli disaat yang bersamaan setelah mendengarkan cerita Julia. Melihat Lea yang seperti itu, Julia panik dan segera mengambilkan segelas air putih pada sahabatnya yang tengah hamil besar itu.

"Bisa biasa aja nggak sih responnya?" keluh Julia sambil membantu Lea untuk minum.

Mengusap bibirnya setelah minum, Lea menatap Julia tidak percaya. "Darimananya gue harus biasa aja kalau gue denger hal yang kayak begini? Barusan itu beneran?"

"Emangnya gue keliatan bercanda? Gue nggak bisa tidur setelah kejadian itu! Dua mingguan loh nggak bisa tidur!" jawab Julia frustrasi.

Lea berusaha menahan diri untuk tidak tertawa sambil mengusap keningnya sebagai pengalihan karena tidak percaya dengan apa yang disampaikan Julia padanya. Sejujurnya, dia tidak tahu apa yang harus diucapkan mengenai hal yang bisa dibilang sangat mungkin itu.

Setelah mencoba untuk menyembunyikan hal itu, Julia akhirnya menceritakan kejadian dimana Edward menciumnya saat mereka menonton bersama kala itu. Dia tidak bisa tidur dan tidak bisa berpikir lebih jauh selain membutuhkan masukan dari Lea, yang sepertinya sia-sia karena sahabatnya itu justru tidak melakukan apa-apa selain menertawakannya sekarang.

Menikmati makan siang bersama setelah melakukan janji temu di sebuah restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia karena Lea mengidamkan gado-gado dan Julia membawanya ke sana untuk memenuhi permintaannya.

Setelah insiden itu, tidak ada pembicaraan lagi selain Edward yang secara terbuka memberikan konfirmasi yang membuat Julia tidak bisa berpikir apa-apa selain mengingatkan diri bahwa semua itu bukanlah mimpi dan dirinya tidak gila. Ini nyata, batinnya berkali-kali.

"Kalau kamu masih kaget dan nggak mau ladenin aku setelah hari ini, nggak apa-apa, aku kasih waktu buat kamu. Tapi, aku punya batas waktu dan siap nggak siap, kamu harus terima kalau sewaktu-waktu aku datang," ucap Edward saat sudah mengantarnya tiba di rumah waktu itu.

Sejak saat itu, baik Julia dan Edward tidak menelepon atau memberi kabar apapun, bahkan Edward sudah pergi menjalani konser tur Asia-nya sejak minggu lalu dan memberitahunya lewat pesan singkat. Tidak sampai disitu. Edward juga selalu memberi pesan singkat di setiap kali dia tiba atau berangkat dari satu negara ke negara lainnya.

"So, perasaan lu sekarang ke dia gimana?" tanya Lea kemudian setelah puas menertawainya dan tampak tenang.

"Bingung," jawab Julia jujur. "Menurut lu, aneh nggak, sih?"

"Buat gue nggak, cuma kaget aja since gue kenal kalian dari zaman SMA, tapi ini udah sesuai prediksi sih," ujar Lea yang membuat Julia semakin bingung.

"Prediksi gimana? Dia dari dulu naksirnya sama lu! Sekarang bisa tiba-tiba kayak gini, bisa jadi karena udah ditinggal nikah sama lu dan ditolak sama yang lain, makanya dia beralih sukanya ke gue!" ucap Julia dan merasa masuk akal dengan pemikirannya barusan.

"Asal lu tahu, yah, Edward bukan cowok yang kayak gitu. Lu hanya nggak peka karena emang deket dan anggapnya temen aja, coba kalau lu bisa mikir lebih rinci soal sikapnya ke lu, gitu aja sih simpelnya," celetuk Lea dengan nada tidak setuju.

"Maksud lu?" tanya Julia heran.

"Edward itu pada dasarnya emang baek sama semua orang, terutama sama cewek. Tapi intensinya ya cuma sekedar baik aja, nggak ada niat untuk nunjukkin baiknya gimana. Kalau diterima baik, ya udah. Nggak diterima, juga nggak apa-apa. Tapi sama lu, itu pake strategi dan waktu, yang artinya dia pake usaha karena tahu kalau lu itu lemot alias nggak peka!" jawab Lea ketus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNCONSCIOUS LOVE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang