'Menyayangimu adalah bentuk terindah dari penghancuran diri'
Tok..tok..tokk
Itu suara pintu kamar gua di ketok iya hari ini hari gua harus sekolah dan gua masih bermanjaan dengan tempat tidur rasanya malas sekali untuk beranjak dari kenyamanan ini
"Dira sayang bangun nak nanti kamu telat loh" ucap mamah dira
"Aduh mah sabar lima menit lagi deh" sahut dira dengan nada malas
"Mending kamu liat jam weeker kamu sekarang biar tau sebenernya jam berapa sekarang nak" perintah karin mamah dira
Dira pun melihat kam weeker yang selalu tersimpan di samping meja dekat tempat tidur dira dan iya dira pun langsung melompat dari tempat tidur ke kamar mandi sambil meneriaki mamah nya
"Aduh mamah kenapa ga bangunin dira dari tadi sih dira hampir telat" keluh dira
Seperti itu dira dia tak ingin di salah kan atas apa yang kini menimpa nya sendiri sedari tadi karin sudah membangunkan dari tadi
Selesai mandi dan berpakaian sekolah dengan rapih dira pun keluar dari kamar dira terkesan buru buru sekali karena yaa ini hal pertama dalam satu semester dia terlambat semoga saja ada pertolongan supaya dia tidak terlambat dan tepat waktu pada jam yang di tentu kan ini"Dira kamu ga sarapan dulu nak?" tanya karin
"Aduh engga deh mah ini udah telat banget loh mah masa aku harus kena hukum" dumel dira
"Yaudah sana kamu berangkat hati hati yaa nak" ucap karin lembut
"Iya mah, aku pamit assalamualaikum mah" ucap dira lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah
"Walaikumsalam salam nak" balas karin dengan senyum
Dira pun naik taksi ke sekolah sepanjang jalan dia hanya berharap iya berharap supaya tidak di hukum karena kalau telat dia malas dengan banyak pertanyaan teman temannya nanti
Sampai di sekolah pintu gerbang pun baru saja di tutup dengan satpam sekolah yaa dira telat dan ini bagaikan hari tersial dalam hidup nya
"Pak bukain gerbangnya yaa buat saya hari ini aja" mohon dira kepada pak satpam pak jono namanya
"Ga bisa neng, neng telat tunggu guru piket aja neng kalo ngga eneng pulang aja" jelas pak jono
"Yaudah deh saya tunggu guru piket aja kalo gitu" jawab dira
Dira ga sendiri dia ada seseorang laki laki yang baru datang dengan santai nya dia jalan dan melihat dira di depan pagar dengan senyum tipis
"Lu mau nunggu guru piket bakal lama urusannya" ucap lelaki itu
"Tau apa lu soal guru piket jangan jangan lu anak nakal yang sering telat" ucap dira sinis
"Lu emang selalu nilai orang dengan pendapat lu yang negatif" balas lelaki itu
"Iya terserah gua dong semua orang bebas berpendapat" sewot dira
"Yaudah lu mau masuk sekolah kan?" jawab lelaki itu
Hanya di balas anggukan kepala dengan dira

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa yang telah usai
Teen Fiction[Slow Update] Happy Membaca❤ 'Rasa telah usai bahkan kasih dan harapan untuk terus menggenggam pun usai' Dira Bratakara~ 'Berawal dari ada menjadi ketiadaan setelah si manis pun si pahit datang dengan bersamaan' Hani Permadi~ 'Rasa tentang bagaimana...