Di kerajaan Hiryuu
"Tuan Soo-won" panggil salah satu prajurit
"Tuan Han dan Jenderal Hak tidak bisa ditemukan dimana pun baik di kastil maupun di area sekitarnya" jelas prajurit itu
"Begitukah?" tanyak Soo-won
"Kita akan meningkatkan pengejaran secepatnya" usul seorang prajurit
"Tidak, biarkan mereka pergi" balas Soo-won
"Eh?" para prajurit pun terkejut
"Anda mengizinkan mereka.....Hidup?" tanyak prajurit itu dengan heran
"Diluar kastil, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Lagi pula kita punya hal lain yang lebih mendesak" jelas Soo-wonDi hutan
"Anda tidak makan tuan Han?" tanyak Hak sambil memberikan Han ikan yang baru ia panggang
Han pun hanya melihatnya dengan kosong
"Kalau kau tidak suka ikan apa kau lebih suka burung?" tanyak Hak dan Han pun tak menjawab sama sekali
"Kau harus makan sesuatu hanya sedikit saja. Puncak gunung selanjutnya akan lebih berbahaya. Aku tidak yakin kita akan mendapatkan makanan. Kau benar-benar harus makan ikan ini sekarang" bujuk Hak
Han tidak menjawab sama sekali
'Lama kelamaan dia semakin lemah. Bukan cuma secara fisik bahkan setelah semua ini, ia masih belum bisa menghadapi kenyataan dari kematian Yang Mulia dan pengkhianatan Soo-won. Mulai sekarang tuan Han mungkin akan tetap seperti ini kan? Ia tidak makan, ia hanya akan berjalan jika aku mengandengnya nyaris seperti boneka' batin Hak berkejambungan
"Kau puas?" geram Hak sambil memukul sebuah pohon hingga retak
'Hari-hari yang kita habiskan bersama, seorang pangeran yang istimewa. Apa kau puas? Menjalankan semua ini Soo-won'
Hak pun duduk dan melihat sekeliling dan Han dia berada di mata air untuk mandi. Hak pun melihat pedang pemberian Soo-won, ia pun mengambilnya
'Ini adalah pedang yang Soo-won berikan pada tuan Han di pesta itu. Dia masih menyimpan ini' batin Hak
Han pun kembali dengan badan yang cukup bersih tapi tatapan kosong itu masih ada. Hak pun menaruh pedang itu ditempatnya
"Tuan Han, ayo lekas bergerak. Kita harus berjalan jauh sebelum matahari terbenam" jelas Hak
Han pun hanya mengikuti Hak dengan tatapan kosongMalam pun tiba
"Kita akan beristirahat disini malam ini" jelas Hak menujuk sebuah goa
"Jangan khawatir serangga-serangga disini tidak berbahaya aku sudah membuangnya kekolam" jelas Hak
Han pun hanya duduk didepan api ungun dengan pikiran berkecambukan, Han pun beranjak ingin mencari udara segar, tiba-tiba tangan Han ditarik
"Mau pergi kemana?" tanyak Hak
"Uhm hanya sebentar" balas Han
"Baiklah cepat kembali" ucap Hak
Han pun beranjak dari sana untuk mencari udara segar tapi tiba-tiba ada ular yang melilit kaki Han lalu munculah bayangan kematian ayahnya. Han pun menutup telinganya
"TIDAKKKKKK!!!" teriak Han
Tiba-tiba Hak pun muncul dan menyelamatkan Han dari ular itu
"Kau baik-baik saja? Kau lama sekali tidak kembali, mengapa kau ada ditempat seperti ini? Ular itu berbisa jika aku tidak datang kau akan jatuh kedalam kegelapan dan kau kesini seorang diri. Kau ingin mati?!" bentak Hak dan ular itu sudah tertanjab tombak Hak
Sebelum Han menjawab dibawah kaki mereka pun ada banyak ular yang merayap
"Sial....apa ini sarang mereka?" umpat Hak. Hak pun menggendong Han dengan bridal style. Hak pun berlari tapi salah satu ular mengigit kaki Hak
"Hmph ayolah! Diam dan berpengan padaku tuan Han. Aku tidak peduli apa yang harus aku lakukan. Yang Mulia sudah tiada, sekarang kau adalah tuanku jadi gunakan aku agar kau bisa hidup itulah mengapa aku ada disini" jelas Hak sambil berlari dan menggendong Han
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Is My Master
AdventureSebuah cerita seorang pangeran yang sudah memasuki umur 16 tahun tapi, saat diumurnya yang 16 tahun tidak disangka bahwa-- *nexxtttt liat story nya ya Ps : homophobia minggir gk usah kesini Unsur yaoi, jadi kalau gk suka ya sudah gk usah baca