k e s a t u

344 38 13
                                    

Aku Avila,
Avila Kayonna Shora
yang artinya

Avila, nama yang belum diketahui

Kayonna, damai

Shora, nyanyian burung yang mengerikan

Nama anak perempuan yang belum diketahui tetapi damai seperti nyanyian burung yang mengerikan.
entah mengapa orang tuaku memberikanku nama yang sangat ngeri saat aku dilahirkan.

Keluargaku tidak seperti kalian, keluargaku aneh.
Aneh ditelingaku mungkin bahkan sudah tidak aneh lagi, seperti contohnya Ayah Ibuku, mereka tidak pernah bertemu denganku sejak aku lahir dan menitipkanku kepada Kakek.

Kakak pertamaku yang bayangannya tidak pernah terlihat 17 tahun terakhir ini, namanya saja hanya kudengar sekali seumur hidup saat aku kecil.
Kakak kedua pun sama, bahkan mungkin sekarang aku sudah lupa namanya.

Dan sisanya hanyalah tante, om, dan saudara-saudara yang aku saja tidak pernah tahu mereka ada.

Opa Margo, itulah Kakek yang tadi tersebut olehku, seorang Kakek yang membesarkan cucunya sendirian dengan penuh sukacita. Kakek bilang aku akan dikembalikan ke orang tuaku saat aku berumur 17 tahun, tepatnya besok.

Aku tidak tahu apakah aku harus bersemangat ataupun sedih karena Opa Margo dan aku sangatlah dekat, dimataku hanya dia anggota keluarga yang terbilang "normal" .

Hidupku 17 tahun ini cukup berwarna, yap berwarna hitam putih. Aku memang punya beberapa teman yang satu golongan terbilang "normal" dimataku, tetapi rasanya tetap hampa.

Aku duduk dibangku SMA kelas 2, disekolah memang seru dan sangat berbeda, tetapi saat pulang kerumah aku kembali menjadi anak pendiam yang hanya hidup bersama Opa Margo, tidak ada hiburan sama sekali karena ia melarangku menggunakan alat elektronik,

tetapi aku melanggarnya tanpa sepengetahuannya, aku menabung selama 5 tahun terakhir dan dari uang itu aku membeli handphone canggih yang rata-rata temanku pakai, hanya gadget itulah teman sunyi dirumah.
Cukup saja secuil biografi diriku, mari kita masuk ke cerita pertama.

. .
Rumah, 05.52am

"Avila, ayo bangun.."

Suara itu masih samar-samar terdengar olehku, sampai akhirnya aku buka paksa mataku yang sedang nyaman tertutup.

"Opa?? selamat pagi!"
Aku mengusap-ngusap mataku yang masih setengah rapat.

. .
Sekolah, 12.45pm

Mataku sudah tak kuasa menahan suntuknya pelajaran fisika dari Miss Adiba, teman-teman yang lain pun begitu. Terdengar lontaran bola basket dan seruan anak-anak yang sedang olahraga di lapangan sekolah secara samar suasana siang hari.

"Psst.. Av"

Akupun refleks menoleh kearah belakang, itu Zaina yang diam-diam memanggilku

"Oi? kenapa" jawabku pelan.

Zaina melemparkan kertas kearah mejaku, ada tulisannya begini katanya

"Av ayo cabut, aku sama temen-temen udah janjian jam 1 di kamar mandi belakang, kita manjat"

Aku memang agak tergiur dengan ajakannya itu, tetapi mengingat Miss Adiba yang akan menghukumku jika ketahuan kabur dari sekolah, aku menolaknya.

Aku mengambil pulpen dari tempat pensilku untuk menjawab kertasnya,

Ah, pulpenku jatuh dari mejaku, akupun menundukkan badanku untuk mengambil pulpen hitam itu.
Tepat saat aku kembali ke posisi duduk sempurna,

sekejap pendengaranku mendadak hening,

hawa panas menjadi dingin,

suara ring basket mendadak hilang begitu saja,
tidak lupa dengan suara anak-anak yang sedang berolahraga,

semua orang mendadak lenyap, hilang tak tersisa.

"Tunggu, kemana semua orang? Miss Adiba? Zaina? teman-teman? halo??"

Aku sangat panik dan ketakutan, segeralah aku keluar kelas dan mengecek satu persatu kelas dan hasilnya nihil, tidak ada siapapun disana,

kucoba keluar dari bangunan sekolah dan pergi ke lapangan, hasilnya sama tak ada siapapun disana.

Aku berlari ke jalan raya, hasilnya pun sama
hanya tersisa aku dan pulpen hitamku yang sedang kugenggam.

"Apakah aku terjebak di ruang waktu yang hampa?"

Aku terus bertanya-tanya kepada diriku sendiri, tidak ada suara apa-apa, hening dan kosong tersisa suara gesekan pohon yang daun-daunnya terbawa irama angin. Jantungku berdetak sangat kencang, tak tahu harus berbuat apa, aku ingin pulang!!

"Siapapun tolong aku!!!!!!!"
. .



to be continued..

A V I L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang