Pepohonan yang menjulang, dedaunan tua yang sudah rapuh bersibak dimana-mana, para ranting yang mulai lelah terbujur, suara jeritan para serangga, disinilah mereka, ditengah hutan yang begitu jauh dari aktivitas hiruk pikuk kota, hutan yang asing.
Tak pernah terbayangkan oleh siapapun, hidup mereka menjadi sebuah peperangan yang amat berat. Mungkin jika tak ada gunanya lagi hidup ini, mungkin lebih baik memilih mati saja daripada hidup begini.
Hidup mereka yang dulunya indah, tenang, dan berwarna. Seketika berubah menjadi sunyi, sepi, dan suram.
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan hidup mereka. Bisa saja satu dari mereka yang akan mati selanjutnya.
Tapi Ossa, Namjun dan teman-teman yang lain yakin, selama mereka berjalan bersama.
They'll be fine."Kita gak boleh misah, disaat seperti ini kita harus kuat "
"Kita mesti waspada kapan aja, karna kita gatau kapan serangan selanjutnya datang. Jangan lengah, kita pasti selamat kalo kita terus bersama"
"Aku juga yakin kita bisa hentiin serangan ini dan nyelamatin orang-orang yang terkena wabah sinyal sialan itu"
Kata dua kakak beradik itu bergantian saling menguatkan temannya satu sama lain.
Haiii para pembaca nan budiman baik hatinya. Baca part selanjutnya ya. Biar tau kelanjutannyaa hehe.. aku berharap kalian suka cerita ini. Mohon maaf bila sedikit ga jelas. Aku masih pemula yang hanya bermodal ide receh semata.
Jangan lupa tinggalin jejak ya teman temann.. di vote dan comment hehe
Xx.
Holycally♡
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Walk Alone [REVISI]
FanfictionHidup Sekoteng dan segel sangat tentram dan menyenangkan sebelum suara sialan itu datang ntah dari mana. Suara dengungan yang memekakkan telinga hingga membuat seseorang hilang kesadaran dan lupa ingatan. Akankah mereka berhasil bertahan hidup sela...