Sheera berjalan di lorong gedung Ipa kelas 11, ia baru saja sampai di sekolah dan menuju kelas.
Sheera meletakan tas nya dia atas bangku lalu pergi keluar kelas untuk ke kantin, tapi niat nya terhenti karna di depan pintu kelas nya sudah ada Rendy.
Sheera berdecak "minggir gak lo"
"Mau kemana?"
"Mau ke kantin"
"Ikut"
"Ayo"
Randy tersenyum lalu berjalan di samping Sheera, di depan ada Revan yang sedang berjalan.
Revan berhenti di depan Sheera "minggir gak lo" teriak Sheera.
Revan diam tetap memasang muka dinginnya.
Randy mendorong pundak Revan "lo bisa minggir nggak"
Revan mengalihkan pandangannya ke arah Randy "gw gak ada urusan sama lo, urusan gw sama Sheera, jadi lo mending pergi"
Muka Sheera mulai memerah karna kesal "yang ada lo yang pergi, ayo Ran pergi" Revan memegang pergelangan tangan Sheera
"Lepasin nggak!"
Randy membelakan matanya "lepasin tangan Sheera"
"Lo pergi tinggalin gw sama Sheera atau lo gw habisin dan tangan Sheera gw pegang sampe lo pergi?"
Randy tertawa pelan "lo kira gw pengecut"
cukup Sheera sudah tidak tahan lagi "udah Ran lo pergi aja gw mau ngomong sama dia"
"Tapi Sheer"
"Rann"
Randy pergi meninggal kan Sheera dan Revan berduaan.
"Sheer sampai kapan lo bakal diemin gw kaya gini, gw juga sedih kehilangan Sheena"
"Kalo aja gw dan Sheena gak kenal sama Lo, sampai saat ini Sheena masih hidup Van"
Revan menghembuskan nafas nya "ayolah Sheer, lo juga gak bisa mikir egois gitu, Sheena pasti sedih liat kita nggak akur"
"Cih, lo mau gw deket deket lo biar apa? Biar gw mati juga kaya Sheena?"
"SHEER!"
"APA HAH!"
Sheera memalingkan wajah nya "lo mau ngomong apa lagi, gw mau pergi"
"Kasih gw satu kesempatan biar buat kita sahabatan kaya dulu"
"Sama aja gw ngundang kematian gw sendiri ya Van, haha, inget ya jangan.pernah.ganggu.hidup.gw.lagi." kata Sheera dengan menekan setia kata kata nya lalu pergi meninggalkan Revan.
Revan berjalan menuju Rooftop sekolah, rooftop menurut nya adalah tepat paling nyaman untuk nya disini dia bisa malampiaskan amarah nya atau menenangkan diri nya.
Revan menghembuskan nafas nya kasar "akkhhh, Maafin gw Sheen, gw belum bisa tepatin janji gw buat tetep temenin Sheera"
Flashback on
"Revan angan nangis ya, Sheena nggak apa apa" Kata Sheena dengan senyuman di bibirnya
Revan masih saja menangis sambil meletakan kepala Sheena di kaki nya.
Sheena kembali membuka mulut nya "Revan... Revan janji ya sama Sheena, kalo nanti Sheena kenapa napa, Revan temenin Sheera ya, selalu ajak main Sheera petak umpet sama menggambar, Sheera sangat suka"
Revan mengangguk "iya Revan janji tapi Sheena harus baik baik aja"
Sheena mengangguk, kemudian Sheera dan Lia datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
listen to your heart
Teen Fiction'because he always waits for you' ??? Tidak ada yang tahu bukan siapa yang nanti nya akan mengisi hati kalian? Bahkan bisa saja itu orang yang kalian benci. Sheera Anindya Hermawan sangat membenci Revan Baskara karna suatu alasan, bagaimana kalau te...