Seperti singa tengah mengintai rusa buruannya dan akan menerkam saat sang mangsa lengah, seperti itulah Seungcheol memperhatikan Jeonghan dari kejauhan. Wajah yang dulu kekanakan sekarang sudah terlihat jauh lebih tampan seiring Jeonghan bertumbuh dewasa, tapi senyum di bibir tipis Jeonghan masih sama dari senyum yang terakhir Seungcheol lihat. Menawan. Ah, satu lagi yang sangat menarik perhatian Seungcheol dari sosok itu, rambutnya yang panjang. Terlihat sangat cocok dengan sosok itu.
Senyum Jeonghan masih menjadi favorit Seungcheol, namun fakta bahwa senyum itu tercipta bukan karena Seungcheol seorang membuat hatinya terusik. Seungcheol murka, terlebih melihat raut memuja dari lelaki di depan Jeonghan. Sial sekali, ternyata Seungcheol masih saja memuja Jeonghan. Padahal bukan itu yang harusnya menjadi fokusnya sekarang.
Im Nayoung. Bagaimana mungkin Yoon Jeonghan yang sudah punya pacar perempuan tapi masih berkeliaran dengan seorang pria di bar khusus ini.
"Kalem Bro," Dongho menenangkan Seungcheol yang terlihat seperti akan membunuh seseorang.
"Berisik!"
"Kepala Jeonghan bisa pecah kalau saja ada sinar laser di mata lo." Dongho tertawa dengan leluconnya sendiri.
"Lo sendiri kenapa bisa disini, sudah bosan dengan dada wanita?" Tanya Seungcheol dengan wajah mengejeknya.
"Nope! Dia yang minta gue temenin kesini." Seungcheol melihat lelaki di sebelah Dongho yang terlihat kacau karena sepertinya sudah mabuk berat. "Dia baru saja ditinggal pacarnya yang mau menikahi seorang perempuan."
Seungcheol terdiam sembari memikirkan nasibnya sendiri, bagaimana kalau seandainya Jeonghan benar-benar menikahi Nayoung, apa dia akan bernasib sama dengan teman Dongho itu.
Jeonghan adalah pacar Nayoung, teman barumu. Teman yang sangat baik. Jangan salah fokus.
Tapi kenapa? Kenapa Nayoung yang harus jadi pacar Jeonghan.
Dua pikiran Seungcheol yang saling bertentangan sejenak membuatnya sakit kepala.
"Dia bangun..." seru Dongho
"Seungcheol! Mereka pergi."
Lelaki pemilik marga Choi itu mengikuti Jeonghan dan lelaki yang bersamanya keluar dari club. Seungcheol ingin sekali mematahkan lengan yang sedang merangkul pundak Jeonghan sekarang. Namun bibirnya menyunggingkan senyum saat Jeonghan terlihat tidak nyaman dengan rangkulan itu, ia bahkan melihat Jeonghan meninju lengan lelaki di sebelahnya.
Ck, Jeonghan bukan hanya tidak nyaman, tapi dia menolak sentuhan lelaki itu. Beberapa kali Jeonghan juga mendorongnya menjauh, tapi kemudian Jeonghan terhimpit diantara tubuh lelaki itu dan badan mobil. Satu kecupan di pipi lolos di depan mata Seungcheol, meskipun Jeonghan berhasil menjauhkan tubuhnya tapi Seungcheol tidak bisa diam terus melihat adegan di depannya. Brengsek!!!
Tanpa banyak kata, Seungcheol lari mendekati keduanya lalu menarik tubuh yang lebih besar menjauh dari Jeonghan. Meninggalkan Dongho yang mengumpatinya bodoh di belakang.
"Si tolol!"
"Hei! Lo siapa!" Lelaki mabuk itu berteriak marah pada Seungcheol. Keduanya saling mendorong bahu satu sama lain. Bahkan lelaki tersebut mencoba menyerang Seungcheol dengan sisa kesadarannya meskipun berakhir sia-sia.
"Kak!" Jeonghan berseru memberi peringatan. "Jangan." Larangnya sembari menarik tubuh yang lebih besar darinya menjauh.
"Kamu kenal dia?" Tanya lelaki itu kemudian yang diangguki oleh Jeonghan.
"Teman sekolahku." Jawab Jeonghan lalu membantu temannya masuk ke dalam mobil yang terparkir tak jauh dari sana. "Aku nyapa dia sebentar, kamu diem aja disini, jangan kemana-mana." Ucapnya, walau tidak yakin lelaki itu akan mendengarnya karena dia sudah sangat mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FML | JeongCheol
FanfictionTentang Choi Seungcheol, lelaki tampan dengan kehidupan mapan yang mendapat julukan Duda Keren dari teman-temannya. Sang istri telah meninggal 5 tahun lalu, beberapa hari setelah melahirkan anak laki-lakinya, Choi Jung Chan. Seungcheol bahagia deng...